Suara.com - PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) atau SMI, selaku salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di bawah koordinasi Kementerian Keuangan (Kemenkeu), memiliki partisipasi untuk mendukung program Pemulihan Ekonomi Nasional yang dicanangkan Pemerintah, terutama dalam peningkatan ketahanan ekonomi masyarakat di tengah kondisi pandemi Covid-19.
Salah satu bentuk partisipasi SMI adalah kegiatan peresmian kampung budidaya sayur dan ternak ikan pada lahan terbatas di wilayah Kelurahan Pengadegan, Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan.
Kegiatan yang dihadiri oleh Wakil Walikota Kota Administrasi Jakarta Selatan Isnawa Adji, MAP dan jajaran, serta Camat Pancoran dan Lurah Pengadegan tersebut merupakan acara puncak dari kegiatan SMI bersama Yayasan Bina Bangsa Berdikari (YB3).
"Program ini berhasil menstimulasi masyarakat untuk berbuat kreatif dan mampu memberikan manfaat langsung bagi warga RT 8/RW 2 (Pengadegan). Karena ada 200 kilogram benih ikan lele dan sayur sayuran yang siap dipanen dalam waktu yang cukup relatif singkat,” ujar Isnawa Adji ditulis Senin (5/10/2020).
Baca Juga: SMI Gelar Pelatihan Budidaya Sayur dan Ternak Ikan
Rangkaian program pemberdayan masyarakat tersebut telah diawali dengan serah terima dukungan 100 paket Budidaya Ikan dan Sayuran dalam Ember (Budikdamber).
Pelatihan serta pendampingan telah dilakukan secara berkelanjutan kepada 100 warga RT 08/002, Kelurahan Pengadegan selama 2 bulan. SMI juga memberikan bantuan sarana pendukung 100 paket Budikdamber berupa 100 buah ember berukuran 80 liter, 1.000 bibit tanaman dan 2.500 bibit ikan.
Sesuai harapan SMI, rangkaian pelatihan dan pendampingan yang terlaksana menghasilkan peningkatan kemampuan Poktan untuk memberdayakan warga RT 08/02 Kelurahan Pengadegan dalam bertanam sayuran dan beternak ikan, sejak semai hingga panen.
Pendirian Gapura sebagai penanda lokasi menghasilkan peningkatan kepercayaan diri warga RT 08/02, mereka semakin mengukuhkan diri sebagai Kawasan (kampung) budidaya sayuran dan ikan di lahan terbatas.
Kebutuhan pangan keluarga selama masa pandemi Covid-19 dapat terpenuhi secara mandiri. Bahkan tercipta sumber penghasilan baru keluarga untuk memenuhi kebutuhan pangan, karena hasil panen sayurannya dijual kepada tetangga RT, sementara hasil tenak ikannya dijual kepedagang kaki lima di lingkungan pengadegan.
Baca Juga: Tips Trik Mengembangkan Hidroponik dan Budikdamber untuk Pemula
Kelurahan Pengadegan dipilih menjadi lokasi kegiatan karena kondisinya sebagai salah satu kelurahan yang memiliki kepadatan penduduk cukup tinggi di wilayah Jakarta.
Selain itu, minimnya ruang terbuka hijau di daerah tersebut juga menyebabkan pemanfaatan lahan sempit di sekitar hunian warga sebagai lahan budidaya menjadi sangat berarti, terutama untuk menjamin ketersediaan atas kebutuhan konsumsi protein masyarakat setempat.
Lebih jauh, Budikdamber dipilih karena termasuk metode budidaya yang mudah diterapkan oleh masyarakat dan tidak membutuhkan keahlian khusus dalam perawatannya.
Pelatihan Budikdamber akan dilakukan secara bertahap dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan secara ketat guna mencegah penyebaran Covid-19, diantaranya dengan menjaga jarak duduk sepanjang 1.5 meter, pemeriksaan suhu tubuh kepada seluruh peserta dan diwajibkan untuk cuci tangan dengan menggunakan sabun serta menggunakan masker selama mengikuti kegiatan.
SMI mengharapkan kawasan yang dinobatkan sebagai “Kampung Budidaya Sayur dan Ikan pada Lahan Terbatas” ini mampu terus mengembangkan aktivitasnya sehingga tidak hanya bertahan dari dampak pandemi Covid-19, tapi juga menjadi sumber perekonomian kolektif yang berkelanjutan.
Kegiatan ini juga merupakan bentuk pelaksanaan tanggung jawab sosial PT SMI sebagai Perusahaan yang terpercaya, professional, bertanggung jawab kepada pemangku kepentingan dan mengutamakan kemanfaatan masyarakat khususnya dalam aspek sosial, lingkungan dan ekonomi.