Suara.com - Pemerintah melalui Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP), melakukan kegiatan Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier (RJIT) di Bantul, Yogyakarta.
Ternyata RJIT tersebut telah memberikan dampak positif pada sektor pertanian, salah satunya meningkatkan indeks pertanaman.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan kegiatan RJIT dilakukan untuk memastikan ketersediaan air buat pertanian.
“Kebutuhan air sangat diperlukan untuk mendukung pertanian. Kementerian Pertanian mendukung hal tersebut dengan kegiatan RJIT. Dengan kegiatan ini kita pastikan air akan sampai ke lahan-lahan persawahan,” tuturnya, Sabtu (3/10/2020).
Baca Juga: Bantu Petani Penuhi Kebutuhan Air, Kementan Sediakan Kegiatan Perpompaan
Sementara Dirjen PSP Kementerian Pertanian Sarwo Edhy, mengatakan kegiatan RJIT di Bantul dilaksanakan di Desa Sri Hardono, Kecamatan Pundo, Kabupaten Bantul.
“Kegiatan RJIT kita lakukan di daerah irigasi Tegal Kanan oleh Kelompok Tani Ngudi Makmur II dengan ketua Giwang Suardi. Kelompok ini memiliki luas lahan sekitar 25 hektare (Ha),” katanya.
Dijelaskannya, pekerjaan dilakukan secara gotong royong. Sedangkan upah tenaga kerja yang seharusnya diterima oleh kelompok, sesuai dengan kesepakatan bersama dibelikan material fisik saluran agar volume saluran menjadi lebih panjang.
Panjang saluran irigasi yang direhabilitasi mencapai 136 Meter di 2 sisi saluran. Sebelum ada kegiatan RJIT, indeks pertanaman di sana 200. Jumlah ini meningkatkan menjadi IP 300 setelah adanya RJIT.
Provitas pun mengalami peningkatan. Jika sebelumnya provitas sekitar 7 ton per hektare dengan kegiatan RJIT jumlah itu meningkat menjadi 9 ton per hektare.
Baca Juga: Pertanian Indramayu Merasa Terbantu dengan Embung yang Dibangun Kementan