Suara.com - Di balik proyek besar Mass Rapid Transit (MRT) di Cawang, Jakarta, terdapat sekelumit kisah dari seorang putra Papua. Ia adalah Zakaria Fimbay, salah satu anak muda Papua yang ikut terjun dalam proyek pembangunan nasional itu.
Zakaria adalah pemuda asal Distrik Babo, Teluk Bintuni, Papua Barat. Pulau itu berjarak 4 jam menggunakan kapal mesin dari Teluk Bintuni, Tempat Zakaria menimba ilmu.
Selama 3 bulan lebih Zakaria dilatih menjadi seorang rigger yang terampil oleh Pusat Pelatihan Teknik Industri Migas (P2TIM) Teluk Bintuni.
Ia adalah salah satu orang muda Papua yang lolos menjadi peserta didik angkatan pertama sekolah migas di papua Barat itu.
Zakaria merasa begitu beruntung. Menurutnya, ilmu yang didapatkan dengan gratis itu sangat bermanfaat baginya ke depan. Buktinya, ia ikut andil dalam proyek pembangunan MRT di Jakarta.
“Selama kurang lebih 3 bulan kami di sekolah di P2TIM, ikut kursus, kami rasa bahwa fasilitas untuk pemerintah, Petrotekno itu memberikan ke kita sangat lengkap. Mulai dari makan, mulai dari tempat istirahatnya, alat transportasi dari kediaman kami ke kampus kami, itu semua fasilitas dilengkapi oleh Petrotekno maupun pemerintah daerah yang sudah bekerja sama dengan Petrotekno. Gratis,” jelas pemuda Babo itu.
Setelah pada tahun 2019 lulus, Zakaria langsung direkrut oleh salah satu perusahaan di Jakarta untuk mensukseskan proyek pembangunan MRT.
“Bulan Januari sampai bulan Juni itu saya di Cawang, proyek MRT, kereta bawah tanah. Itu kami bantu setting untuk klien,” tutur Zakaria ketika diwawancarai.
Zakaria lulus dengan sertifikasi rigger level 2 dan mengantongi sertifikasi Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) dan Engineering Construction Industry Training Board (ECITB).
Baca Juga: Tak Diajak Gabung ke TGPF Intan Jaya Papua, Komnas HAM: Kami Sudah Duluan
“Kami lulusan Petrotekno dari tahun 2019 dari sertifikasi ECITB, BNSP, itu sertifikasi kami. Setelah kami lulus dan kami dapat info dari PT. Superkrane bahwa mereka akan merekrut kami bahwa kami akan dibawa ke Jakarta,” ucap Zakaria.