Suara.com - Ekonomi Indonesia sudah bisa dipastikan masuk dalam jurang resesi pada kuartal III nanti. Lantas yang jadi pertanyaan besar sudah manjurkah Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) hingga saat ini?
Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Febrio Nathan Kacaribu pun angkat suara. Dia mengungkapkan, program dengan anggaran sebesar Rp 695,2 triliun tersebut secara berkala terus dilakukan evaluasi. Bahkan, evaluasi ini dilakukan oleh tim yang independen.
"Kita melakukan evaluasi terhadap program PEN. Caranya adalah kita minta lembaga bukan kementerian keuangan untuk melakukan survei," kata Febrio dalam acara Dialogue Kita yang dilakukan secara virtual, Jumat (2/10/2020).
Febrio menambahkan, survei tersebut bertujuan untuk menilai program yang telah disusun sedemikian rupa oleh pemerintah, dapat membantu dunia usaha agar bisa bertahan dari Pandemi Virus Corona atau Covid-19.
Baca Juga: Wamenkeu Sebut Pemulihan Ekonomi Bisa Sangat Lama
Dari hasil survei tersebut, dia mengatakan hingga saat ini program yang telah dibuat pemerintah sudah in line dengan kebutuhan dari dunia usaha.
"Kita lihat apa yang terjadi di perilaku dinamika sektor usaha, lalu kita bandingkan dengan policy yang kita punya. Nah kurang lebih cocok dengan apa yang dibutuhkan oleh sektor usaha," katanya.
Untuk itu, anak buah Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati ini menambahkan, pihaknya akan terus melakukan evaluasi untuk memantau keefektifan dari berbagai program yang digulirkan pemerintah.
"Inilah harapannya waktu demi waktu kita terus evaluasi. Apakah policy yang kita siapkan ini inline dengan kebutuhan dari usaha kebutuhan dari perekonomian kita secara keseluruhan," katanya.
Sebelumnya, Satuan Tugas Pemulihan dan Transformasi Ekonomi Nasional (Satgas PEN) menyatakan telah melakukan penyaluran stimulus ekonomi hingga Rp 304,6 Triliun sampai 28 September 2020 atau setara 43,8 persen dari pagu sebesar Rp 695,2 triliun.
Baca Juga: Sri Mulyani Bebaskan Bea Masuk Barang Impor
Hal tersebut dikatakan Ketua Satgas PEN Budi Gunadi Sadikin dalam konfrensi pers secara virtual, Rabu sore (30/9/2020).
"Realisasi anggaran PEN terus meningkat, dalam sepekan terakhir meningkat Rp 35,15 triliun," Kata Budi.
Dia pun berharap semakin cepat realisasi anggaran PEN akan makin meningkatkan perekonomian, baik ditingkat pusat maupun daerah.
"Kami optimis seluruh anggaran akan terserap, sehingga memberikan daya ungkit yang cukup tinggi bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal III dan IV," katanya.