Suara.com - Kepala Pusat Kebijakan Ekonomi Makro (PKEM) Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Hidayat Amir mengatakan, bahwa dengan disiplin menerapkan 3M (mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak) dan TLI (Tes-Lacak-Isolasi) sebenarnya ekonomi tetap bisa berjalan.
"3M (mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak) tidak boleh ditinggalkan. Tes-Lacak-Isolasi (TLI) harus dikuatkan. Dengan mengetahui TLI bisa menurunkan risiko. Semakin baik data, semakin baik orang yang TLI, semakin baik kita menjaga protokol kesehatan, kita bisa melakukan aktivitas. Kalau keduanya ini dilakukan dengan baik, maka sistem kesehatan kita akan bisa mengabsorb dengan baik," jelasnya pada webinar Forum Koordinasi Kementerian/Lembaga bertema “Perlambatan Ekonomi: Haruskah Kita Panik? di tulis Jumat (2/10/2020).
Dari sisi kesehatan, pemerintah sedang menyiapkan pengadaan vaksin selain di dalam negeri seperti yang dilakukan Eijkman juga kerjasama baik bilateral maupun multilateral.
Hal lainnya yang bisa dilakukan masyarakat adalah menerapkan 3M (mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak) dan TLI (Tes-Lacak-Isolasi).
Baca Juga: Menristek: Ekonomi Kreatif & Digital Bisa Jadi Sumber Pertumbuhan Indonesia
Meskipun kegiatan ekonomi terkendala karena Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sebagai sikap berhati-hati dalam menjaga kesehatan namun produktivitas ekonomi sebenarnya tetap bisa dilakukan dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan.
"Berhati-hati dengan mengurangi aktivitas itu pilihan rasional. Semakin aktivitas berkurang maka aktivitas ekonomi juga berkurang. Tetap produktif asal menjaga protokol kesehatan secara disiplin. Penanganan Covid baik, (maka) economi (bisa) recovery," pungkasnya.