Suara.com - PT Angkasa Pura I (Persero) atau AP I melakukan inisiatif untuk mendatangkan banyak turis asing ke Indonesia. Salah satunya lewat program Safe Corridor Initiative (SCI) antara Bandara Ngurah Rai, Bali dengan Bandara Incheon, Korea Selatan.
Dengan program tersebut, akan ada penerbangan khusus dari Incheon, Korea Selatan ke Bali bolak-balik.
"Ini solusi yang nanti bisa kita berikan ke pemerintah. Jadi kemarin terkait SCI, kita juga sudah kami presentasikan di depan Pak Luhut (Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan). Beliau sangat apresiasi, dan juga dihadiri oleh Dirjen Imigrasi," ujar Direktur Utama AP I Faik Fahmi dalam sebuah diskusi secara virtual, Kamis (1/10/2020).
Dalam hal ini, Faik sedang menego dengan pemerintah terkait aturan soal bolehnya mendatangkan turis asing saat pandemi ini. Pasalnya, saat ini pemerintah lewat Kemenkumham tengah membatasi turis asing yang hendak masuk ke Indonesia.
Baca Juga: Sepanjang Agustus, Hanya 165 Ribu Turis Asing Kunjungi Indonesia
"Saya kira ini solusi bagus yang akan kami sampaikan ke pemerintah untuk mendapatkan izin khusus atau previlage sehingga kita bisa memastikan virus tidak ikut masuk tapi turis bisa masuk ke Indonesia," ucap dia.
Dalam kesempatan yang, Direktur Pengembangan Usaha Angkasa Pura I Dendi T Danianto menuturkan, dalam program ini turis tak akan dilepas secara bebas.
Nantinya, jelas dia, pergerakan turis dipantau mulai dari saat kedatangan hingga kepulangan ke tempat asal.
"Ini diterapkan 3T, tracking, tracing, treatment kalau ada apa-apa. Ini adalah bilateral agreement antara Incheon Airport dengan Ngurah Rai Bali. Diinisiasi oleh Incheon Airport, mereka akan memberikan SOP yang tepat jadi mulai dari mereka keluar, testing, masuk airport, pesawat, bandara, dari penjemputan ke resort sampai balik lagi nanti di-tracking ketat," jelas dia.
Rencananya, ungkap Dendi, minggu depan pihak Incheon akan melakukan pemantauan di Bandara Ngurah Rai, tempat penginapan, hingga transportasi travel.
Baca Juga: Kabar Baik, Tarif Rapid Test di Bandara Ngurah Rai Turun Jadi Rp85 Ribu
Menurutnya, jika program ini berhasil dilaksanakan, maka perseroran akan memperluas kerja sama dengan bandara-bandara lain.
"Umpamanya dari Ngurah Rai kita buka ke China direct, itulah yang akan kita lakukan. Jadi semakin banyak yang masuk dalam SCI, semakin bagus buat industri kita," tutur dia.
Namun demikian, Dendi berharap, pemerintah bisa menyutujui izin masuk warga negara asing, sehingga program ini bisa dijalankan pada Oktober 2020.
"Ini pertama kali sebenarnya kita lakukan di Incheon Ngurah Rai. Setelah itu baru kita lihat perkembangannya untuk expand ke bandara lain. Dan mengenai Permenkumham memang kita akan tunggu untuk aplikasinya setelah itu diubah. Tapi kita nggak bisa nunggu sambil diam saja," katanya.