Deflasi Hattrick 3 Bulan, Anak Buah Sri Mulyani Bilang Begini

Kamis, 01 Oktober 2020 | 17:27 WIB
Deflasi Hattrick 3 Bulan, Anak Buah Sri Mulyani Bilang Begini
Ilustrasi. [Suara.com/Angga Budhiyanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada bulan September 2020 terjadi deflasi sebesar 0,05 persen, ini merupakan laju deflasi ke 3 kali berturut-turut sejak bulan Juli lalu.

Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Nathan Kacaribu mengatakan, lemahnya daya beli masyarakat merupakan imbas pandemi virus corona atau Covid-19 yang menyebabkan Indeks Harga Konsumen (IHK) tersebut mengalami deflasi.

"Sisi permintaan perekonomian belum pulih secepat kami bayangkan," kata Febrio saat konfrensi pers virtual, Kamis (1/10/2020).

Anak Buah Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati ini menambahkan, selama pertumbuhan ekonomi masih negatif, selama ini pula daya beli masyarakat belum akan pulih.

"Sepanjang pertumbuhan masih negatif, inflasi akan rendah dan konteks ini 3 bulan berturut-turut deflasi kecil. Jadi sinyal pemerintah interpretasinya sisi permintaan masih belum pulih," ucap Febrio.

Untuk diketahui, BPS mencatat laju inflasi inti mengalami tren penurunan yang diakibatkan pandemi virus corona covid-19.

Kepala BPS Kecuk Suhariyanto pun mengatakan, terus menurunnya laju inflasi inti disebabkan karena permintaan yang sangat rendah atau daya beli masyarakat yang kurang selama adanya wabah Covid-19.

"Dari sisi pasokan cukup, tapi dari sisi permintaan nampaknya daya beli masyarakat masih rendah yang ditunjukkan inflasi inti kembali turun pada September 2020," kata Kecuk dalam konferensi pers secara virtual, Kamis (1/20/2020).

BPS mencatat telah terjadi deflasi selama tiga bulan berturut-turut. Deflasi terjadi pada Juli sebesar 0,10 persen, Agustus 0,05 persen, dan September 0,05 persen.

Baca Juga: Jakarta Alami Inflasi 0,02 Persen pada September 2020

Dengan demikian, sepanjang tahun ini laju inflasi baru mencapai 1,86 persen saja, ini merupakan laju inflasi yang tergolong rendah.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI