Suara.com - Direktur Eksekutif CERI, Yusri Usman mencurigai ada kejanggalan di proses lelang (tender) proyek pembangunan komplek olefin dan polyolefin di Tuban milik Pertamina.
Kejanggalan tersebut mengemuka karena ada salah satu peserta tender yang diduga tidak memenuhi kriteria yang dipersyaratkan namun lolos sebagai penawar terbaik.
Yusri mencatat Hyundai Engineering Co selaku peserta tender yang lolos sebagai penawar terbaik tidak pernah menggarap proyek engineering, procurement, and construction (EPC).
Padahal, salah satu poin syarat yang ditetapkan panitia tender adalah leader (pimpinan) konsorsium wajib memiliki pengalaman membangun EPC sebagai pimpinan konsorsium dalam 20 tahun terakhir.
"Ternyata Hyundai Engineering Co tidak pernah membangun konstruksi olefin plant di dunia, termasuk untuk project di gas chemical complex Turkmenistan. Karena untuk proyek itu terbukti yang mengerjakan EPC dan FEED untuk olefin cracker adalah Toyo Engineering," ujar Yusri, ditulis Kamis (1/10/2020).
Perlu diketahui, pengalaman mengerjakan proyek gas chemical complex di Turkmenistan merupakan salah satu berkas yang dilampirkan oleh Hyundai Engineering Co untuk mengikuti bidding TPPI Tuban.
Yusri melanjutkan, syarat lain yang diduga dilanggar dalam proses tender ini ialah anggota konsorsium Hyundai, yaitu Saipem SpA, ternyata tidak memiliki pengalaman proyek untuk pekerjaan FEED olefin cracker.
Padahal, disyaratkan apabila pemimpin konsorsium tidak memiliki pengalaman proyek FEED untuk olefin cracker maka salah satu anggota harus memiliki pengalaman tersebut.
"Anggota konsorsium Hyundai, yaitu Saipem, ternyata tidak memiliki pengalaman FEED untuk olefin cracker di dunia," jelas dia.
Baca Juga: Tifatul: Koh Ahok Kan Komut Ya, Pertamina Rugi 11 T, Cari Solusinya
Ia menambahkan kejanggalan lain terendus ketika Pertamina mengubah isi prakualifikasi (PQ) dan mengizinkan penambahan anggota konsorsium setelah pengumuman kelulusan.