Beda Data dengan Satgas, Luhut Sebut Angka Positif Corona Turun

Selasa, 29 September 2020 | 16:24 WIB
Beda Data dengan Satgas, Luhut Sebut Angka Positif Corona Turun
Luhut Binsar Pandjaitan. (Suara.com/Ummi Hadyah Saleh)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dua pekan pasca turunnya perintah Presiden Joko Widodo kepada Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan untuk mengkoordinasikan penanganan Covid 19 di delapan provinsi, nampak bahwa jumlah kasus mingguan terkonfirmasi positif rata-rata menunjukkan penurunan.

Delapan provinsi penyumbang terbanyak jumlah kasus positif di Indonesia antara lain DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Bali, Sumatera Utara dan Sulawesi Selatan.

"Kalau dilihat dari indikator di delapan provinsi secara mingguan, terjadi penurunan penambahan kasus konfirmasi dan angka kematian, kecuali Jawa Barat," ujar Jubir Menko Marves Jodi Mahardi dalam keterangannya, Selasa (29/9/2020).

"Khusus Jawa Barat, secara rata-rata wilayah Bogor, Bekasi dan Depok berkontribusi terhadap lebih dari 60% total peningkatan kasus di Jawa Barat dalam 2 minggu terakhir. Oleh karena itu penanganan kasus di Jabodetabek akan dilakukan secara terintegrasi," tambahnya.

Baca Juga: 2 Pekan Corona di Tangan Luhut: Kasus Meroket, Ahli Mundur dari Satgas

Dengan perkembangan positif ini, Menko Marves Luhut B Pandjaitan mengapresiasi berbagai upaya yang telah dilakukan oleh seluruh gubernur di delapan provinsi, jajaran Polda, Kodam, Kemenkes, Satgas Covid 19 serta tim lain yang terlibat.

Namun begitu, tutur Jodi, Menko Luhut meminta agar pemerintah pusat dan daerah tidak lengah dan tetap terus fokus pada upaya penurunan penambahan kasus harian, peningkatan angka kesembuhan dan penurunan angka kematian sesuai perintah Presiden.

"Kita akan terus bekerja untuk memastikan ketersediaan obat dan alat kesehatan untuk perawatan pasien covid-19, mendorong peningkatan testing dan tracing yang lebih tepat sasaran, serta kampanye perubahan perilaku sesuai protokol kesehatan," imbuh Jodi.

Pernyataan Luhut yang disampaikan Jubir ini berbanding terbalik dengan data Satgas Covid-19.

Berdasarkan catatan Satgas Covid-19, selama dua pekan angka positif Covid-19 secara nasional meningkat tajam sebanyak 57.199 orang, terjadi rekor pertama kali penambahan kasus harian yang menyentuh 4 ribu per hari pada 19 September, yakni 4.168 orang.

Baca Juga: Mahasiswa Kedokteran Indonesia di Cina Protes Wacana Kebijakan Luhut

Penambahan kasus positif harian bahkan mencatatkan rekor selama tiga hari berturut-turut pada 23 hingga 25 September yang menyentuh rekor tertinggi yakni 4.823 kasus dalam sehari.

Adapun 9 provinsi prioritas yang diminta Jokowi kasusnya turun dalam dua pekan, yakni DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Bali, Sumatera Utara, dan Papua.

Berdasarkan catatan Satgas Covid-19, tercatat ada lima daerah yang mengalami kenaikan kasus dari dua pekan sebelumnya, antara lain Papua, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Sulawesi Selatan.

Papua mengalami kenaikan kasus positif cukup tinggi dari 776 kasus pada 1-14 September, menjadi 1.427 kasus pada 15-28 September saat ditangani Luhut dan Doni.

Kemudian di DKI Jakarta mencatatkan kenaikan kasus dari 15.013 kasus pada dua pekan pertama menjadi 16.240 kasus pada dua pekan terakhir.

Jawa Tengah naik dari 3.949 kasus menjadi 4.017 kasus, Jawa Barat juga naik menjadi 6.852 kasus dari 3.468 kasus pada dua pekan pertama September.

Lalu Sulawesi Selatan menjadi 1.878 kasus di tangan Luhut dan Doni dari 1.498 kasus pada dua pekan pertama September.

Sementara penambahan kasus di empat provinsi lainnya menurun, Jatim dari 4.888 menjadi 4.743 kasus, Kalimantan Selatan dari 1.135 menjadi 814 kasus pada dua pekan terakhir September.

Bali dari 2.105 kasus menjadi 1.327 kasus positif, dan terakhir Sumatera Utara 1.732 menjadi 1.563 kasus positif di tangan Luhut dan Doni.

Secara akumulasi, terjadi kenaikan kasus sebanyak 47.165 kasus di sembilan provinsi tersebut saat ditangani Luhut dan Doni. Angka ini mengalami kenaikan dari dua pekan pertama September yakni 46.727 kasus.

Selama ditangani Luhut dan Doni, terjadi pula kematian akibat Covid-19 sebanyak 1.117 jiwa, paling banyak di Jawa Timur (768 jiwa), lalu DKI Jakarta (498 kasus), Jateng (399), Bali (195), Jawa Barat (117), Sumut (105), Kalsel (63 kasus), Sulsel (54 kasus), dan Papua (37 kasus).

Di sisi lain, saat dipimpin Luhut dan Doni juga terjadi kenaikan angka kesembuhan di 9 provinsi sebanyak 35.004 kasus sembuh dari dua pekan sebelumnya yang berjumlah 25.518 sembuh.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI