Suara.com - Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memiliki strategi jitu untuk mengatasi masalah ekonomi akibat wabah Covid-19. Tanri Abang, mantan Menteri BUMN pertama era Soeharto menjelaskan pengalamannya dalam mengatasi krisis ekonomi dan likaliku memperbaiki 159 BUMN yang kurang sehat di tahun 1998.
"Saya usulkan ke Bapak Presiden Soeharto untuk memprofitisasi, restrukturisasi dan terakhir privatisasi," kata dia di Talk Show & Awarding "Corporate ReputationBUMN (Befor & After Pandemi) Milennial's Perspective" sekaligus BUMN Brand Award 2020 di Jakarta, ditulis Selasa (29/9/2020).
Menurutnya BUMN punya peran signifikan ke ekonomi. Sehingga mampu membantu Usaha Kecil dan Menengah (UMKM) untuk bergeliat.
"BRI punya portofolio membantu UMKM," katanya.
Baca Juga: BLT UMKM Sulit Cair, Emak-emak Mengadu ke Disnakerukm Sambil Menangis
Oleh karena itu untuk era kini dengan adanya covid-19, ia mengapresiasi Erick Tohir dan Budi Gunadi Sadikin terlibat mengatasi wabah tersebut terutama di bidang ekonomi.
Selain itu pada sesi yang sama, Founder & CEO Iconomics Bram S. Putro menyebutkan, reputasi perusahaan tidak dibangun sekejap, tapi dipahat dengan waktu dan proses yang panjang.
Oleh karena itu, perusahaan dan level pimpinan harus sangat memperhatikan aspek-aspek internal maupun eksternal yang bisa membahayakan reputasi perusahaan.
"Tak terkecuali perusahaan-perusahaan BUMN yang memiliki peran sebagai lembaga profit sekaligus memiliki tanggung jawab yang lebih besar dalam mendukung program-program pemerintah. Apalagi pada masa pandemi Covid-19," katanya.
Menurutnya, tentunya tantangannya akan semakin berat bagi BUMN. Dalam situasi saat ini, masing-masing BUMN tentunya akan mengelola reputasi dengan gayanya masing-masing. Termasuk membangun reputasinya di mata kaum milenial.
Baca Juga: Produk Asing Ditendang dari Sarinah Jika Tak Berbau UMKM
Iconomics melihat reputasi terutama pada masa pandemi dan pasca pandemi Covid-19 menjadi salah satu isu yang sangat penting.
Oleh karena itu, dalam acara webinar yang dilanjutkan dengan virtual award mengusung tema “Corporate Reputation Sebelum dan Sesudah Pandemi Covid-19” akan mengupas strategi para pembicara yang mewakili perusahaan dan industrinya dalam mempertahankan reputasi korporat di masa pandemi Covid-19 dan era kenormalan baru ini.
Apresiasi BUMN: BUMN Brand Award 2020 Apresiasi kepada perusahaan BUMN kali ini adalah tahun kedua. Tahun pertama diselenggarakan pada tahun 2019 dengan menghadirkan Sekretaris Kementerian BUMN yang menyampaikan insight-nya kepada seluruh pimpinan BUMN yang hadir saat itu.
Dalam BUMN Brand Award 2020, perusahaan-perusahaan BUMN akan dilihat dari 4 indikator. Ada indikator market dominance, brand strength, customer satisfaction dan social economy.
Dalam market dominance yang akan dilihat adalah jumlah penggunaan produk dan jasa perusahaan BUMN yang disurvei. Adapun brand strength menyangkut jumlah responden yang mengetahui keberadaan brand.
Iconomics juga melihat aspek customer satisfaction yang dilihat dari penilaian responden terhadap kualitas layanan brand perusahaan-perusahaan BUMN. Aspek lainnya yang dilihat mengenai persepsi responden perusahaan BUMN dalam berkontribusi sosial dan ekonomi.
Menurut Research Director Iconomics Alex Mulya, survei dilakukan kepada tiga segmen milenial. Ketiga segmen milenial tersebut meliputi early, mid-term dan late dengan mengelompokkan berdasarkan segmen pendapatan, yakni rendah, menengah dan atas.