Di Tengah Pandemi Covid-19, Petani di Pesisir Pantai Cilacap Panen Raya

Senin, 28 September 2020 | 17:07 WIB
Di Tengah Pandemi Covid-19, Petani di Pesisir Pantai Cilacap Panen Raya
Ilustrasi sawah. (Dok : Kementan)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Walaupun dalam masa pandemi Covid-19,Kelompok Tani Sidadadi, Desa Sidaurip, di pesisir Pantai Cilacap, Jawa Tengah, berhasil panen raya di areal padi seluas 175 hektare. Panen dilakukan di lokasi Program Kementan Gerakan Percepatan Olah Tanah (GPOT), yang mana para petani terbukti sebagai ujung tombak ketahanan pangan masyarakat.

“Alhamdulillah kita petik hasilnya hari ini meskipun bangsa kita sedang dilanda Pandemi Covid 19 tapi petani disini mampu bertahan bahkan bisa terus berproduksi,” sebut Kepala Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura (BBPPMBTPH), Warjito mewakili Kementerian Pertanian (Kementan), Sabtu (26/9/2020).

Adapun dari total 500 hektare lahan GPOT, panen masih berlangsung, dan saat ini mencapai 300 hektare. Warjito menyebut, panen kali ini merupakan peran insan pertanian sebagai pahlawan pangan yang didukung oleh stakeholder terkait.

Kegiatan ini merupakan hasil tanam yang dilakukan secara serempak bersamaan dengan pencanangan GPOT oleh Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo dan Bupati Cilacap pada Juni lalu.

Baca Juga: RJIT Ditjen PSP Kementan Mampu Tingkatkan Luas Ocoran

Warjito sangat mengapresiasi petani, penyuluh, mantri tani, petugas dinas, dan seluruh jajaran instansi pertanian, yang berjuang dan aktif mengambil bagian dalam mendukung pelaksanaan program pemenuhan kebutuhan pangan nasional.

Secara terpisah, Koordinator Penyuluh di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Gandrungmangun, Santoso menyatakan bersyukur atas keberhasilan kegiatan percepatan tanam. Ia mengakui, panen padi jarang mereka temui di MT II.

“Kalau tahun-tahun sebelumnya, lahan sering terdampak rob, sehingga  di sini mundur jadwal tanam, bahkan terkadang membiarkan lahan bera,” ujarnya.

Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian Kabupaten Cilacap, Ermawati mengatakan, Program Peningkatan Produksi Padi, Jagung maupun Kedelai terus digaungkan dengan memanfaatkan bantuan benih label ungu varietas Inpari 42.

“Kami mulai menggunakan varietas ini untuk mengantisipasi rendahnya produksi, soalnya di sini sudah turun temurun petani gunakan varietas lokal. Mudah-mudahan mampu mendongkrak produksi jika bisa beralih ke varietas unggul ini,” ujarnya.

Baca Juga: Tingkatkan Produksi Pertanian, Kementan Bangun Dam Parit

Sementara itu, penanggungjawab kegiatan GPOT Cilacap, sekaligus Kabid Informasi dan Jaringan Laboratorium BBPPMBTPH, Trimartini menyatakan, peningkatan provitas padi menjadi salah satu strategi dalam mempersiapkan pangan. Menurut dia, penggunaan VUB Inpari 42 mampu memberikan hasil lebih baik dibanding varietas lain yang pernah dicoba di lahan terdampak banjir rob ini.

Hasil ubinan dilakukan di 2 titik sangat menggembirakan, dengan hasil rata-rata produktivitas sekitar 9,79 ton GKP per hektare.

"Harapanya, kegiatan GPOT ini terus berlanjut dengan pendekatan korporasi. Kami mengusulkan perlunya pendampingan permodalan dan dikawal langsung Bank BPD Jateng, khususnya bagi para petani yang berada di kecamatan Gandrungmangun ini," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI