Suara.com - Para pengusaha mal yang tergabung dalam Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) mengakui, hingga kekinian belum ada subsidi atau stimulus yang diberikan oleh pemerintah.
Padahal, sejak pandemi virus corona atau Covid-19 menyerang Indonesia, para pengusaha mal ini mengaku telah merugi Rp 200 triliun.
"Dari awal PSBB di bulan Maret hingga September 2020 belum mendapatkan stimulus/subsidi dari pemerintah," kata Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Perbelanjaan Indonesia (APPBI) Alphonzus Widjaja dalam konfrensi pers secara virtual, Senin (28/9/2020).
Alphonzus tak muluk-muluk soal bantuan yang ingin di dapatkannya dari pemerintah, yakni hanya pembebasan pembayaran pajak.
Baca Juga: Pengusaha Mal Curhat Sudah Rasakan Resesi Sejak PSBB
"Yang kami minta ada tiga jenis dari pemerintah pusat yaitu pembebasan PPh dan PPN, kedua dari Pemda itu pembebasan PBB, pajak reklame dan parkir," kata dia.
Alphonzus mengatakan, selama pandemi, pemerintah tetap saja melakukan pemungutan pajak tersebut, sehingga inilah yang dirasa memberatkan oleh para pelaku usaha.
"Ini kenapa kami minta karena meskipun pusat perbelanjaan tutup dan tidak operasional secara penuh, tapi tetap bayar pajak reklame dan PBB," katanya.