Suara.com - Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Alphonzus Widjaja mengaku sudah mulai merasakan resesi sejak awal mula pandemi virus corona melanda Indonesia.
"Para pelaku usaha dan khususnya Pusat Perbelanjaan Indonesia, telah merasakan resesi ekonomi sejak beberapa bulan terakhir," kata Alphonzus dalam konfrensi pers secara virtual, Senin (28/9/2020).
Resesi itu kata dia terjadi ketika tingkat kunjungan masyarakat ke mal merosot tajam akibat tidak diperkenankan untuk beroperasi karena Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB.
“Kondisi usaha ini pusat perbelanjaan semakin bertambah buruk akibat daya beli masyarakat yang merosot sangat tajam," kata dia.
Baca Juga: Setelah Gudang di Pelabuhan, Pusat Perbelanjaan Beirut Terbakar
"Awal bulan depan pusat perbelanjaan Indonesia harus memasuki masa resesi ekonomi dalam kondisi usaha yang sedang terpuruk," keluh Alphonzus.
Sebagai pelaku usaha di sektor perdagangan, saat ini dirinya sangat menantikan uluran tangan pemerintah, pasalnya dari awal PSBB di bulan Maret hingga September 2020 belum mendapatkan stimulus/subsidi dari pemerintah.
"Sehingga apabila tidak mendapatkan uluran tangan dari pemerintah maka anggota kami akan mulai bertumbangan, dimulai dengan penutupan gerai-gerai, dan pemutusan kerja karyawan secara massal," ucapnya.
Hal ini tentu saja akan berdampak bukan hanya bagi karyawan yang di PHK namun bagi keluarganya juga.
Baca Juga: Persiapan Pusat Perbelanjaan di Irak Jelang Idul Adha