Suara.com - Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI Didiek Hartantyo membeberkan strateginya dalam menghadapi pandemi Covid-19. Menurutnya, pandemi ini sangat memberi dampak besar kepada perseroan.
Dengan adanya PSBB, penumpang yang bisa diangkut hanya 10 persen dari pengangkutan penumpang dalam situasi normal yang sebesar 1,3 juta penumpang per hari.
"Dengan adanya pembatasan PSBB maka volume penumpang diangkut hanya 10 persen dari situasi normal. Dalam situasi normal KA bisa angkut 1 juta 300 penumpang dalam satu hari. Satu juta seratusan itu KRL dan 20 ribuan KA jarak jauh. Namun sekarang situasinya sangat berpengaruh," ujar Didiek dalam konferensi pers secara virtual, Senin (28/9/2020).
Adapun strategi pertama, tutur Didiek, perseroaan bakal melindungi pegawai dengan memberikan masker hingga face shield.
Baca Juga: Manajer KAI Jadi Tersangka Pengadaan Sertifikat Tanah di Aceh
Kemudian, lanjutnya, di setiap stasiun dan kereta disedikan juga hand sanitizer untuk pelayanan masyarakat.
"Keterisian juga kita batasi, Kalau untuk KRL hanya 35 sampai 40 persen kalau jarak jauh hanya 70 persen kapasitas. Ini lah stretagi kita," ucap dia.
Selanjutnya kedua, Didiek akan berusaha dengan berbagai cara menjaga likuiditas perseroan berjalan dengan baik, sehingga bisa bertahan di pandemi ini.
Selain itu ketiga, terang Didiek, pihaknya akan melakukan efisiensi semaksimal mungkin. Krisis harus diatasi dengan management risk.
"Keempat adalah membangun kapasitas untuk meningkatkan pendapatan dalam masa seperti ini. Kami kenalkan layanan rail expres kita masuk ke ritel," tutup dia.
Baca Juga: Rumah di Pinggir Rel Kereta Dibongkar KAI, Pemilik Pasrah