Suara.com - Nilai tukar rupiah terpantau melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) jelang akhir pekan ini Jumat (25/9/2020). Mengutip Bank Indonesia (BI) kurs tengah acuan Jakarta Interbank Spot Dolar Rate/Jisdor rupiah terdepresiasi sebesar 2 poin ke level Rp 14.951 dari posisi sebelumnya di level Rp 14.949 per dolar AS.
Berdasarkan data Bloomberg, rupiah pada perdagangan spot exchange melemah dengan berada di level Rp 14.905 per dolar AS, melemah 15 poin atau.
Sebelumnya, Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra memprediksi pergerakan nilai tukar rupiah pada jelang akhir pekan ini berbalik menguat terhadap dolar AS.
"Sentimen penguatan dolar AS terlihat berkurang pagi ini setelah pasar mulai kembali masuk ke bursa saham AS yang mendorong kenaikan indeks saham AS semalam. Pagi ini indeks saham Asia juga terlihat bergerak menguat mengikuti sentimen tersebut," kata Ariston dalam analisanya.
Baca Juga: Rupiah Terkapar Lagi, Nyaris Tembus Rp 15.000 per Dolar AS
Sehingga, tambah Ariston, sentimen bisa membantu penguatan nilai tukar regional termasuk rupiah terhadap dolar AS.
Selain itu, berita terbaru menyebutkan Partai Demokrat AS bersiap mengajukan proposal stimulus sebesar 2,4 triliun dolar AS untuk dinegosiasikan dengan rivalnya.
Paket stimulus fiskal kedua AS ini sangat ditunggu pasar dan menjadi berita positif karena banyak ekonom mengatakan pemulihan ekonomi AS akan terganggu bila tidak ada stimulus lagi karena kondisi pandemi masih berlangsung.
"Rupiah berpotensi bergerak di level Rp 14.750 - Rp 14.900," prediksinya.
Baca Juga: Ngaku 'Pejuang Rupiah' saat Pamer Helm Impian, Pemuda Ini Ternyata Maling