Suara.com - Harga emas dunia berhasil rebound setelah menyentuh level terendahnya karena dolar AS sedikit melemah dan pejabat The Fed menegaskan kembali untuk menjaga kebijakan moneter tetap longgar.
Mengutip CNBC, Jumat (25/9/2020) harga emas di pasar spot naik 0,6 persen menjadi 1.874,93 dolar AS per ounce.
Sementara itu, emas berjangka Amerika Serikat untuk kontrak pengiriman Desember ditutup menguat 0,5 persen menjadi 1.876,9 dolar AS per ounce.
Pejabat The Fed menegaskan kembali kebijakan suku bunga yang rendah mereka sampai pasar tenaga kerja pulih kembali atau inflasi naik menjadi 2 persen.
Baca Juga: Viral Toilet Bertabur Koin dan Emas Batangan, Sobat Misqueen Menangis
Indeks Dolar (Indeks DXY) turun 0,1 persen terhadap sekeranjang rival utamanya setelah menyentuh level tertinggi dua bulan di awal sesi.
Namun, emas sudah jatuh ke level terendah sejak 22 Juli sebelumnya.
Ada asumsi luas di pasar keuangan bahwa Kongres Amerika tidak akan memberikan stimulus ekonomi lebih lanjut setidaknya untuk beberapa bulan ke depan, yang membebani emas, kata Jeffrey Christian, mitra pengelola CPM Group.
Data menunjukkan jumlah warga Amerika yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran meningkat secara tak terduga, pekan lalu.
Harga emas anjlok sekitar 10 persen sejak mencapai rekor tertinggi pada Agustus, karena ekspektasi stimulus lebih lanjut dari pemerintah memudar dengan Kongres AS menemui jalan buntu.
Baca Juga: Ambles Rp 5.000, Harga Emas Antam Hari Ini Rp 1.002.000 per Gram
Logam lainnya, perak melesat 1,8 persen menjadi 23,28 dolar AS per ounce, setelah sebelumnya menyentuh level terendah sejak 22 Juli.
Platinum melonjak 1 persen menjadi 847 dolar AS per ounce, setelah mencapai level terendah lebih dari dua bulan sebelumnya.
Paladium naik 0,4 persen menjadi 2.229,83 dolar AS per ounce, setelah sebelumnya menyentuh level terendah hampir satu bulan.