Teknologi dan Penerapan Protokol Kesehatan Saat Pandemi Berjalan Beriringan

Kamis, 24 September 2020 | 13:13 WIB
Teknologi dan Penerapan Protokol Kesehatan Saat Pandemi Berjalan Beriringan
Webinar PUPR bersama pemerintah Australia, Jakarta, Selasa (22/9/2020). (Dok : PUPR)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemanfaatan teknologi digital dalam sektor konstruksi jalan dan jembatan dinilai mampu meningkatkan efisiensi biaya. Di masa pandemi Covid-19 ini, pemanfaatan teknologi dan penerapan protokol kesehatan di lapangan harus berjalan beriringan.

“Pada level kebijakan, ada kemiripan apa yang dilakukan Pemerintah Negara Bagian Victoria dengan yang diterapkan Ditjen Bina Marga, tetapi tantangannya di sini mungkin adalah meningkatkan kepatuhan kita semua terhadap penerapan protokol kesehatan di lapangan pada era normal baru seperti saat ini,” ujar Dirjen Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Hedy Rahadian, dalam webinar yang dilakukan PUPR bersama pemerintah Australia, Jakarta, Selasa (22/9/2020).

Pada kesempatan ini, Indonesia dan Australia membahas pengalaman dan strategi mitigasi Covid-19 di sektor jalan raya. Berbagai topik menarik dibahas dalam webinar kedua negara tersebut, diantaranya mengenai dampak Covid-19 terhadap konstruksi dan pemeliharaan jalan, maupun penerapan protokol kesehatan pada konstruksi jalan dan jembatan pada masa adaptasi kebiasaan baru.

Selain Hedy, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono juga ikut dalam acara tersebut.

Baca Juga: Kurangi Macet Cikande Rangkasbitung, Bina Marga Bangun Overpass Kemang B

Pandemi Covid-19 dinilai berdampak besar terhadap seluruh sektor kehidupan manusia, termasuk bidang pembangunan dan pemeliharaan jalan dan jembatan.

Dalam seminar online yang berlangsung lebih dari dua jam tersebut, berbicara sebagai narasumber dari Direktorat Jenderal Bina Marga, yaitu Direktur Sistem dan Strategi Penyelenggaraan Jalan dan Jembatan Miftachul Munir, Direktur Preservasi Jalan dan Jembatan Wilayah II Thomas Setiabudi Aden dan Direktur Jalan Bebas Hambatan Budi Harimawan Semihardjo.

Adapun dari Australia, Direktur Delivery Otoritas Infrastruktur Transportasi Utama Negara Bagian Victoria Matthew Gault, Direktur Delivery Proyek Jalan Utama Victoria Tony Carecos dan juga Direktur Pelaksana Metro Tenggara Dinas Perhubungan Victoria, Vince Punaro.

Untuk pekerjaan konstruksi jalan di lapangan misalnya, yang dilakukan otoritas Negara Bagian Victoria, secara umum relatif serupa dengan yang dilakukan Ditjen Bina Marga. Keduanya melakukan, antara lain, penerapan protokol kesehatan di area kerja, pembatasan kontak fisik dan sosial para pekerja, pemeriksaan kesehatan rutin terhadap pekerja dan yang utama pemakaian aplikasi atau teknologi digital sebagai upaya mitigasi.

Hedy juga menyoroti pemanfaatan teknologi ataupun aplikasi digital untuk pengawasan dan upaya pencegahan penyebaran Covid-19 di area pekerjaan konstruksi. Dengan teknologi digital, maka para pekerja dapat dipantau terkait kedisplinan dalam menjalan protokol kesehatan, termasuk membantu upaya pelacakan (tracing) terhadap siapa saja yang sempat melakukan kontak jika ada pekerja yang terpapar Virus Corona.

Baca Juga: Bina Marga Menilai Perlu Kebijakan yang Berpihak pada Preservasi Anggaran

Dengan penerapan kebijakan di lapangan yang ketat, dengan pelibatan teknologi digital, maka di sektor konstruksi transportasi dan jalan di Victoria, hingga saat ini belum ditemukan adanya kasus positif di area kerja. Seluruh pekerjaan konstruksi juga berlangsung dengan baik dan progresnya masih berjalan sesuai perencanaan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI