Suara.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini Selasa (22/9/2020) dibuka anjlok cukup dalam, IHSG melemah 51 poin.
Sentimen negatif utama turunnya IHSG pada hari ini karena isu Hong Kong and Shanghai Banking Corporation (HSBC) disebut-sebut terindikasi telah mengizinkan penipu mentransfer jutaan dolar di seluruh dunia bahkan setelah mengetahui penipuan tersebut, berdasarkan dokumen The Financial Crimes Enforcement Network (FinCEN) Files.
Melansir data RTI, IHSG diawal pra perdagangan turun 51 poin ke level 4.947 atau melemah 1,03 persen. Setelah sempat dibuka tepat pukul 09:00 Wib, IHSG makin anjlok makin dalam ke level 4.937 atau melemah 1,23 persen.
Begitu juga dengan indeks LQ45 yang anjlok 13 poin atau 1 persen menuju level 754. Sebanyak 126 saham melemah, 27 saham menguat dan 65 saham belum ditransaksikan.
Analis pasar modal dari MNC Sekuritas Edwin Sebayang mengatakan, IHSG diperkirakan akan melanjutkan kejatuhannya dalam perdagangan Selasa ini seiring pelemahan yang terjadi atas Indeks Dow Jones sebesar 1,84 persen akibat sentimen penemuan dokumen The Financial Crimes Enforcement Network (FinCEN) Files, yang pada gilirannya merontokan saham perbankan serta jatuhnya EIDO 1,94 persen.
Selain itu, sentimen negatif juga datang dari turunnya sebagian harga komoditas seperti minyak, emas, nikel, minyak kelapa sawit dan timah.
"Harapan satu-satunya datang dari komoditas batubara dengan menunjukkan taringnya setelah harganya menguat sebesar 2,44 persen (fokus terhadap saham MBAP, ADRO, ITMG, PTBA, HRUM)," kata Edwin dalam analisanya, Selasa (22/9/2020).
Dari sisi lain, mayoritas bursa saham di developed economies bergerak melemah. Bursa saham benua kuning bergerak melemah pada perdagangan Senin kemarin.
Indeks Hang Seng ditutup melemah 2,06 persen lalu indeks Shanghai dan Indeks Kospi masing-masing ditutup melemah sebesar 0,63 persen dan 0,95 persen.
Baca Juga: Pernyataan Anies soal PSBB Membakar Rp 300 Triliun Uang di Pasar Modal
Sementara itu, Dow Jones ditutup melemah sebesar 1,84 persen di level 27,147 hal ini sejalan dengan pelemahan S&P 500 sebesar 1,16 persen.