Kekeringan Lahan Bisa Diantisipasi dengan 2 Cara, Ini Kata Mentan

Senin, 21 September 2020 | 13:39 WIB
Kekeringan Lahan Bisa Diantisipasi dengan 2 Cara, Ini Kata Mentan
Menteri Pertanian Kabinet Indonesia Maju, Syahrul Yasin Limpo. (Dok : Kementan).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo mengatakan, kondisi kekeringan lahan bisa diantisipasi dengan dengan dua cara. Satu, konservasi air seperti embung yang fungsinya menampung air, dan kedua, mengasuransikan lahan pertanian.

“Petani harus berkoordinasi dengan pidak dan dinas terkait untuk membuat konservasi air seperti embung yang fungsinya bisa menampung air. Langkah antisipasi selanjutnya adalah dengan mengasuransikan lahan pertanian,” katanya, Jakarta, Senin (21/9/2020).

Kementerian Pertanian (Kementan), dalam hal ini Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) memberikan sejumlah masukan kepada petani di Desa Wanga, Kecamatan Umalulu, Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur. Mereka mengalami gagal tanam dan gagal panen, akibat kekeringan.

Pernyataan Syahrul diamini Sarwo.

Baca Juga: Kementan Siapkan Skema agar Pupuk Subsidi Diterima Petani yang Membutuhkan

“Untuk konservasi air, dengan lahan yang minim sumber air, maka embung bisa menjadi pilihan. Tapi cara terbaik buat menjaga lahan di daerah rawan bencana adalah asuransi,” terangnya.

Sementara, masih menurut Sarwo, asuransi adalah bagian dari mitigasi bencana.

“Dengan asuransi, petani tidak perlu khawatir untuk beraktivitas, karena lahannya terlindungi asuransi. Lahan yang gagal panen bisa mendapat klaim dari asuransi dan petani bisa kembali bersiap menanam,” katanya.

Lahan di Desa Wanga mengandalkan sumber air  dari Lukumihi, namun sudah hampir dua tahun airnya berkurang bahkan sampai kering.

Baca Juga: Kementan Lindungi Penerima Pupuk Subsidi dengan Permentan 10/2020

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI