Suara.com - Nilai tukar rupiah terpantau menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada awal pekan ini Senin (21/9/2020). Mengutip Bank Indonesia (BI) kurs tengah acuan Jakarta Interbank Spot Dolar Rate/Jisdor rupiah terapresiasi sebesar 45 poin ke level Rp 14.723 per dolar AS dari posisi sebelumnya di level Rp 14.768 per dolar AS.
Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot dibuka menguat 65 poin atau 0,44 persen ke posisi Rp 14.670 per dolar AS.
Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan, rupiah berpotensi melanjutkan penguatannya terhadap dolar AS.
"Nilai tukar regional menguat terhadap dolar AS menyusul kekhawatiran pasar terhadap pemulihan ekonomi AS yang belum stabil dan negosiasi paket stimulus AS yang masih alot antar dua kubu di AS, Republik dan Demokrasi," kata Ariston dalam analisanya.
Baca Juga: Cara Tukar Uang Rp 75.000 ke Bank Indonesia Jalur Individu
Tak hanya itu dia juga menuturkan dalam sepekan ini, pasar akan memperhatikan testimoni Gubernur The Fed di hadapan parlemen dan senat AS untuk mencari petunjuk baru.
Selain itu, pasar juga akan mengkonfirmasi pemulihan ekonomi AS lewat data-data ekonomi AS yang dirilis pekan ini.
"Rupiah mungkin bisa menguat lagi bila ada penegasan The Fed soal pelonggaran moneter AS yang lebih lama. Tapi kondisi pandemi yang belum membaik akan menahan penguatan rupiah," kata Ariston.
Dirinya pun memprediksi nilai tukar rupiah akan menguat di kisaran Rp 14.650 hingga Rp 14.800 sepanjang hari ini.
Baca Juga: Syarat Cara Penukaran Uang Baru Rp 75.000 Secara Kolektif