Suara.com - Sandiaga Uno melihat belakangan ini banyak small-medium enterprise (SME) dan startup di Indonesia mengaplikasikan survival mode agar usahanya dapat kembali melesat ketika pandemi virus corona baru (Covid-19) telah berakhir.
Sandi menegaskan, memang patut disayangkan model bisnis survival mode, karena dinilai tidak akan bertahan, sebab tidak seorang pun tahu kapan krisis ini akan berlalu. Bahkan, apa yang kita sebut normal di masa pra-pandemi harus mengalami pendefinisian ulang.
Maka dia menegaskan yang semestinya dilakukan oleh SME dan startup agar menjadi champion di era New Normal.
“Pebisnis harus reinvent pengetahuan bisnis mereka untuk memunculkan model bisnis yang baru,” kata Sandiaga dalam keterangannya, Senin (21/9/2020).
Sandiaga menegaskan, bahwa SME dan startup mau tidak mau harus mengedepankan aspek kesehatan dan digitalisasi dalam setiap tahapan bisnis mulai dari pemesanan, pembayaran, produksi, hingga penyediaan barang.
“Zaman sekarang data dan tren bisnis bisa kita dapatkan dengan mudah. Kita tinggal mengamati, meniru, dan memodifikasi tren yang ada sehingga kita memiliki model bisnis baru,” tegasnya.
Jika dilihat dari aspek dukungan kebijakan pemerintah untuk menyelamatkan ekonomi nasional khususnya UMKM, nampaknya jauh dari harapan.
"Tim ekonomi Pemerintah telah gagal membangun rumusan kebijakan stimulus fiskal untuk menyelamatkan UMKM, faktanya daya beli terus menurun, semoga BANPRES (Bantuan Presiden) bisa menolong Ultra Mikro," tegas Sandiaga Uno.
Bisnis yang saat ini dibutuhkan masyarakat, adalah di bidang kesehatan, teleconferencing, course terbuka, biotech, legal, dan clear energy.
Baca Juga: Beda Pilihan di Pilkada Medan, Jansen ke Sandiaga: Gajah Lawan Semut
Meski mengaku sempat kebingungan menghadapi perubahan perilaku konsumen di awal pandemi, kini Sandi sudah berhasil menyesuaikan model bisnisnya.