Komandan Militer Libya Cabut Blokade, Harga Minyak Dunia Bergerak Variatif

Senin, 21 September 2020 | 07:42 WIB
Komandan Militer Libya Cabut Blokade, Harga Minyak Dunia Bergerak Variatif
Ilustrasi harga minyak dunia [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Harga minyak mentah bergerak variatif pada perdagangan akhir pekan lalu setelah seorang komandan milisi di Libya mengatakan blokade ekspor minyak di negara tersebut akan dicabut selama 1 bulan.

Sementara itu pelemahan pasar saham AS juga membebani minyak di pasar futures.

Tetapi minyak Brent dan WTI mencatat penguatan mingguan setelah Arab Saudi menekan sekutunya untuk tetap patuh pada kuota produksi. Badai Sally memangkas produksi AS dan Goldman Sachs memperkirakan defisit pasokan.

Mengutip CNBC, Senin (21/9/2020) harga minyak Brent turun 55 sen menjadi 42,75 dolar AS per barel, tetapi naik 7,4 persen untuk minggu ini.

Sementara minyak mentah West Texas Intermediate ditutup 14 sen atau 0,3 persen lebih tinggi pada harga 41,11 dolar AS per barel.

Harga jatuh pada hari Jumat setelah komandan Libya Timur Khalifa Haftar mengumumkan dia akan mencabut blokade produksi minyaknya selama satu bulan.

Blokade memangkas produksi Libya menjadi lebih dari 100.000 barel per hari sekarang dari sekitar 1,2 juta barel per hari sebelumnya.

Tidak jelas seberapa cepat Libya dapat meningkatkan produksi. Minyak berjangka juga mengikuti indeks saham AS, yang turun secara luas.

"Mentalitas risk-off dipercikkan ke minyak. Masih ada kekhawatiran permintaan akan semakin buruk," kata Phil Flynn, analis di Price Futures Group di Chicago.

Baca Juga: Badai Sally Berlalu, Harga Minyak Dunia Meroket 2 Persen Lebih

Namun, pada hari Kamis, panel kunci OPEC dan sekutunya mendesak kepatuhan yang lebih baik dengan pemotongan produksi minyak di tengah penurunan harga minyak mentah.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI