Suara.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada akhir pekan ini Jumat (18/9/2020) dibuka dua arah. Melansir data RTI, IHSG hari ini di awal pra perdagangan dibuka melemah tipis 0,02 persen atau 1 poin ke level 5.037.
Saat perdagangan tepat dibuka pukul 09:00 Wib, laju IHSG lahu IHSG justru berhasil naik ke zona hijau dengan menguat 0,02 persen atau 3 poin menuju 5.040.
Sementara itu indeks LQ45 pada perdagangan ini dibuka flat dengan menguat 0,03 persen atau terpantau berada di level 775. Sebanyak 103 saham menguat 40 saham merah dan 131 saham belum ditransaksikan.
Analis pasar modal dari MNC Sekuritas Edwin Sebayang mengatakan, peluang IHSG untuk melemah terbatas Jumat ini masih terbuka lebar merujuk turunnya Indeks Dow Jones dan EIDO serta turunnya beberapa harga komoditas.
Baca Juga: Pernyataan Anies soal PSBB Membakar Rp 300 Triliun Uang di Pasar Modal
"IHSG kami perkirakan bergerak pada 4.989 - 5.073 adapun saham-saham yang kami rekomendasikan hari ini adalah ERAA, JPFA, MBAP, MIKA, SSIA, BSDE, LSIP, TLKM, ASII, UNVR," kata Edwin dalam analisanya, Jumat (18/9/2020).
Selain itu, kata dia mayoritas bursa saham di developed economies bergerak melemah. Bursa saham benua kuning bergerak melemah pada perdagangan Kamis kemarin.
Indeks Hang Seng ditutup melemah 1,56 persen lalu indeks Shanghai dan Indeks Kospi masing-masing ditutup melemah sebesar 0,41 persen.
Sementara itu, Dow Jones ditutup melemah sebesar 0,47 persen di level 27,901 hal ini sejalan dengan pelemahan S&P 500 sebesar 0,84 persen.
Wall Street ditutup melemah dikarenakan vaksin covid-19 yang masih menjadi pembahasan dan perdebatan antara pemerintah AS dan CDC.
Baca Juga: Pagebluk Corona Tak Surutkan Niat Banyak Perusahaan Melantai di Pasar Modal
Dari pasar komoditi, harga batubara menguat sebesar 0,78 persen harga timah melemah 0,93 persen dan harga Minyak mentah WTI Crude Oil menguat 2,02 persen.
Pada perdagangan 17 September IHSG ditutup melemah sebesar 0,40 persen kelevel 5.038. Sentimen penggerak pasar hari ini diantaranya bursa saham AS yang melemah membawa kabar negatif untuk perdagangan har ini.
Selain itu dari rilis data inflasi Jepang yang masih rendah di angka 0,3 persen selain itu dari sentimen proyeksi ekonomi Indonesia dari beberapa lembaga akibat diberlakukannya kembali PSBB di Jakarta.