Suara.com - Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra memprediksi pergerakan nilai tukar rupiah pada jelang akhir pekan ini bisa menguat terhadap dolar AS.
Menurut pengamatannya, pagi ini terlihat dolar AS melemah terhadap mata uang regional karena pasar meragukan kelanjutan pemulihan ekonomi AS.
Hal ini lanjut Ariston, setelah data klaim tunjangan pengangguran mingguan AS masih dirilis cukup besar di kisaran 860 ribu klaim yang artinya pengangguran masih besar karena pandemi.
Selain itu, BI rate yang ditahan juga membantu penguatan rupiah karena perbedaan yield yang masih besar.
Baca Juga: Rupiah Berpotensi Menguat Meski Dibayangi PSBB Jakarta
"Rupiah berpotensi menguat hari ini karena sentimen tersebut dengan kisaran Rp 14.750 - Rp 14.900," ujar Ariston dalam riset hariannya, Jumat (18/9/2020).
Berdasarkan data Bloomberg, pergerakan rupiah pada Kamis kemarin (17/9/2020) berada di level Rp 14.832 per dolar AS. Level itu menguat dibanding pergerakan Rabu sebelumnya di level Rp 14.843 per dolar AS.
Sementara itu, berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia, rupiah pada Kamis kemarin berada di level Rp 14.878 per dolar AS. Posisi itu melemah dibandingkan pada Rabu sebelumnya yang di level Rp 14.844 per dolar AS.