Suara.com - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) jelang akhir pekan ini diprediksi akan melemah kembali setelah pada penutupan Kamis kemarin terkoreksi 0,40 persen ke level 5.038.
Analis Binaartha Sekuritas, M Nafan Aji Gusta Utama mengatakan, berdasarkan indikator, MACD telah membentuk pola dead cross di area positif. Sementara itu, Stochastic dan RSI mulai menunjukkan sinyal negatif.
Di sisi lain, masih terlihat pola downward bar yang mengindikasikan adanya potensi pelemahan lanjutan pada pergerakan IHSG sehingga berpeluang menuju ke support terdekat.
"Berdasarkan rasio fibonacci, support dan resistance berada pada 4.975 hingga 5.097," ujar Nafan dalam riset hariannya, Jumat (18/9/2020).
Baca Juga: Pernyataan Anies soal PSBB Membakar Rp 300 Triliun Uang di Pasar Modal
Sementara itu, Director PT Indosurya Bersinar Sekuritas, William Surya Wijaya mengamati, pergerakan IHSG terlihat sedang menguji support level terdekat.
Sedangkan gelombang tekanan terlihat belum akan berakhir, namun mengingat masih stabilnya kondisi perekonomian Indonesia maka peluang kenaikan jangka pendek masih terbuka lebar.
"Fluktuasi nilai tukar Rupiah serta masih tercatatnya capital outflow hingga saat ini akan turut memberikan sentimen terhadap pergerakan IHSG hingga beberapa waktu mendatang," kata William.
Adapun sejumlah rekomendasi saham yang dapat menjadi pertimbangan investor, diantaranya TLKM, BBCA, UNVR, ASII, LSIP, ACES, ERAA, BBNI, AKRA, BBRI, BJBR, ICBP, WIKA.
Baca Juga: Pagebluk Corona Tak Surutkan Niat Banyak Perusahaan Melantai di Pasar Modal