Infografis
Suara.com - Anggota Komisi VI Fraksi Partai Nasdem Martin Manurung meminta kepada para Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk menggunakan dana Penyertaan Modal Negara (PMN) dengan sebaik-baiknya.
Menurutnya, penggunaan PMN harus sesuai peruntukkan yang telah disepakati. Pihaknya juga akan terus memantau penggunaan PMN para BUMN agar sesuai dengan peruntukkannya.
"Harus digunakan dengan bertanggung jawab dengan peruntukan yang sesuai dengan yang sudah disepakati saat pembahasan di DPR RI," ujar Martin kepada wartawan, Rabu (16/9/2020)
Martin mengungkapkan, pencairan dana PMN itu akan diberikan BUMN lewat Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Rencananya, beberapa BUMN akan mendapatkan PMN pada September ini.
Baca Juga: Nyoman Parta Minta PLN Sajikan Secara Rinci Rencana PMN Rp 5 Triliun
"Jika ada yang cair akhir tahun ini, maka itu PMN 2020 yang dibahas sebelumnya. Pencairan lewat Kemenkeu," jelas dia.
Namun demikian, Martin tak merinci tanggal berapa pencairan dana PMN tersebut. Pasalnya, pencairan PMN itu berada di tangan Kemenkeu.
"Itu urusan Kemenkeu (pencairan PMN)," ucap Martin.
Sebagaimana diketahui, Kemenkeu Bakal mencairkan PMN untuk lima BUMN pada September ini. Adapun lima BUMN tersebut diantaranya, PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) sebesar Rp 5 triliun, PT Hutama Karya sebesar Rp 7,5 triliun, PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (BPUI) sebesar Rp 6 triliun.
Kemudian PT Permodalan Nasional Mandani (PNM) sebesar Rp 1,5 triliun, dan PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (ITDC) sebesar Rp 500 miliar.
Baca Juga: Suntikan Dana PMN Dipercaya Mampu Kembali Pulihkan Kondisi Jiwasraya
Pemberian PMN kepada BUMN tersebut dalam rangka untuk mendukung Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
