Kinerja Ekspor Impor Agustus 2020 Loyo, Resesi Ekonomi Kian Nyata

Selasa, 15 September 2020 | 13:52 WIB
Kinerja Ekspor Impor Agustus 2020 Loyo, Resesi Ekonomi Kian Nyata
Kepala BPS Kecuk Suhariyanto di Jakarta. [Suara.com/Dian Kusumo Hapsari]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kinerja ekspor dan impor Indonesia pada Agustus 2020 boleh dibilang tak begitu menggembirakan, pasalnya kinerja kedua indikator pertumbuhan ekonomi tersebut masih jauh dari harapan.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kegiatan ekspor pada bulan tersebut anjlok 8,36 persen yang lebih parah lagi kinerja impornya yang harus anjlok cukup dalam sebesar 24,19 persen.

Dengan hasil ini tentunya, pertumbuhan ekonomi pada kuartal III nanti makin mendekatkan perekonomian nasional pada jurang resesi.

Kepala BPS Kecuk Suhariyanto hanya bisa mengatakan bahwa pemerintah Indonesia harus bisa lebih cepat lagi dalam membuka kran ekspor ke sejumlah negara.

Baca Juga: RI Punya Waktu Sampai Akhir September Cegah Masuk Jurang Resesi

"Kita berharap ekspor kita ke depan akan semakin baik, karena tentunya akan membuat surplus (neraca dagang) juga ikutan meningkat," kata Kecuk dalam konferensi pers secara virtual, Selasa (15/9/2020).

Kecuk menjelaskan, secara rinci kinerja ekspor ditopang oleh ekspor minyak dan gas (migas) mencapai 13,07 miliar dolar AS atau turun 9,94 persen dari bulan sebelumnya. Sementara ekspor nonmigas sebesar 12,46 miliar dolar AS atau turun 4,35 persen.

Sementara secara tahunan, nilai ekspor migas turun 27,45 persen dan non migas turun 7,16 persen.

"Jadi setelah dua kali ekspor naik di Juni-Juli, pada Agustus ini turun 4,5 persen," kata Kecuk.

Sedangkan dari sisi impor pada bulan Agustus 2020 masih jauh dari kata normal, pasalnya selama bulan tersebut kinerja impor masih anjlok 24,19 persen secara tahunan atau year on year.

Baca Juga: Indonesia Masuk Jurang Resesi, Menko Airlangga: You Are Not Alone

Adapun, jika dibandingkan dengan Juli tahun ini, nilai impor Agustus 2020 tercatat naik 2,65 persen dari 10,46 miliar dolar AS.

"Impor pada Agustus ini secara yoy turun 24,19 persen yang dipengaruhi penurunan migas dan nonmigas," kata dia.

Kecuk menjelaskan impor nonmigas Agustus 2020 mencapai 9,79 miliar dolar AS angka ini naik 3,01 persen dibandingkan Juli 2020, namun dibandingkan Agustus 2019 turun 21,91 persen.

Begitu juga dengan impor migas Agustus 2020 senilai 0,95 miliar dolar AS atau turun 0,88 persen dibandingkan Juli 2020. Demikian pula jika dibandingkan Agustus 2019 turun 41,75 persen.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI