Suara.com - Ketua Pelaksana Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) Erick Thohir mengingatkan calon kepala daerah, KPU, dan Bawaslu agar menerapkan protokol kesehatan yang ketat saat Pilkada Serentak 2020.
Menurutnya, meski Pilkada sukses tapi penanganan Covid-19 gagal, maka itu merupakan kegagalan kepala daerah dan calon kepala daerah.
"Kemarin operasi yustisi kita mengundang calon pemimpin daerah bersama KPU bawaslu kita buat statement sangat keras, Pilkada sukses penangan covid gagal adalah kegagalan juga bagi calon pemimpin daerah," ujar Erick dalam sebuah webinar, Selasa (15/9/2020).
Menteri BUMN ini menyebut, pihaknya tak mau Pilkada justru jadi sumber gelombang kedua penyebaran Covid-19. Sebab, kalau itu terjadi maka akan menyusahkan semua lini masyarakat.
Baca Juga: PSBB DKI, Erick Thohir: Kesehatan Utama, Rakyat Juga Harus Bisa Cari Makan
"Makanya, buat merah jadi hijau ini jadi prioritas utama, sehingga ada tim task force baru," ucap Erick.
Dalam hal ini, Mantan Bos Klub Inter Milan ini membandingkan kasus positif, kematian, hingga tingkat kesembuhan Indonesia dengan negara lain.
Misalnya, dibanding Perancis, tingkat kesembuhan dan kematian Indonesia lebih baik.
"Perancis tingkat kesembuhannya 23,4 persen dan kematian 8 persen kasus aktif 68 persen. Jadi kalau kita bandingkan Indonesia dengan Perancis kita dalam kondisi yang baik. Di mana tingkat kesembuhan kita 71 persen, kematian sudah bisa ditekan di bawah 4 persen, kasus aktif sendiri 25 persen," ungkap Erick.
Namun Begitu, Erick menambahkan, meski masih lebih baik dibanding negara lain, pemerintah tetap harus terus menurunkan tingkat kematian hingga kasus positif harian.
Baca Juga: Erick Thohir Pastikan Operasi Yustisi Digelar saat PSBB
"Kalau kita lihat rata-rata dunia, ada 71 persen dengan tingkat kematian 3 persen lalu kasus aktifnya 25 persen. Jadi kita lihat tren-tren ini mendekati tren dunia. Apakah harus terus ditingkatkan ya harus," tukas dia.