Kasus Corona Makin Banyak, Sri Mulyani Sebut Ketidakpastian Meningkat

Jum'at, 11 September 2020 | 13:43 WIB
Kasus Corona Makin Banyak, Sri Mulyani Sebut Ketidakpastian Meningkat
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (kemenkeu.go.id)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, terus meningkatnya kasus positif virus corona atau Covid-19 di Indonesia, makin membuat ketidakpastian ekonomi meningkat.

Hal tersebut dikatakan Sri Mulyani saat rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI, Jumat (11/9/2020).

"Dengan adanya perkembangan Covid-19 terutama akhir-akhir ini, kita melihat ketidakpastian meningkat mungkin sampai untuk tahun 2020 dan mungkin masih akan berlangsung hingga tahun 2021," kata Sri Mulyani.

Meski eskalasi kasus positif Covid-19 terus bertambah, mantan Direktur Pelaksan Bank Dunia ini tetap optimistis menatap hari depan, menurut dia saat ini pemerintah tengah berupaya keras untuk melawan pagebluk corona yang sudah hampir 6 bulan menyerang tersebut.

Baca Juga: Dana Desa Dipangkas, Sri Mulyani Minta Pengertian DPD RI

"Kita tetap waspada, namun tidak kehilangan fokus untuk terus optimis di dalam mengatasi dampak Covid-19," ucapnya.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memutuskan untuk menarik 'rem' darurat di tengah merebaknya virus Covid-19. Aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) seperti di masa awal pandemi Maret lalu kembali diterapkan.

Artinya, dengan kebijakan ini, maka Jakarta kembali mengencangkan pembatasan kegiatan yang sempat dilonggarkan saat PSBB transisi.

Segala sektor yang sempat diizinkan dengan ketentuan pengurangan kapasitas dan protokol kesehatan lainnya kembali harus ditutup.

Kendati demikian, ada 11 sektor yang boleh diizinkan dibuka. Pasalnya mereka dianggap kegiatan yang penting bagi masyarakat untuk menunjang kebutuhan selama masa PSBB total ini.

Baca Juga: Sri Mulyani: Meski Resesi, Bukan Berarti Ekonomi Indonesia Runtuh

Anies sendiri dalam pemaparannya menyatakan kondisi penularan virus corona di Jakarta saat ini sudah sangat mengkhawatirkan. Tuas rem darurat ini harus ditarik jika tidak ingin situasi lebih parah lagi.

Angka penularan Covid-19 semakin tinggi setiap harinya. Bahkan pasien yang meninggal dan dimakamkan dengan protap corona juga selalu bertambah.

Begitu juga dengan kapasitas Rumah Sakit seperti ruang isolasi dan Intensive Care Unit (ICU) yang semakin penuh. Jika dibiarkan, maka fasilitas kesehatan tak bisa lagi menampung pasien corona.

Dalam perjalanannya selama wabah ini, Anies sudah meningkatkan kapasitas tes hingga melebihi lima kali lipat dari standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Pasien positif corona di Indonesia melonjak lagi sampai menembus 207.203 orang sampai, Kamis (10/9/2020). Jumlahnya bertambah 3.861 pasien hari ini.

Sementara pasien yang meninggal dunia bertambah 120 orang menjadi 8.456 korban jiwa.

Data lainnya, pasien sembuh 147.510 orang. Bertambah 2.310 orang. Angka penambahan tersebut didapatkan dari hasil pemeriksaan 34.909 spesimen hari ini.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI