Suara.com - Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra memprediksi pergerakan nilai tukar rupiah pada Selasa (8/9/2020) ini masih lemah terhadap dolar AS.
Menurut pengamatannya, pagi ini terlihat dolar masih menguat terhadap nilai tukar regional.
Hal ini, jelas Ariston dipicu oleh kekhawatiran terhadap memanasnya hubungan AS dan China karena rencana pemerintah AS yang akan memblokir perdagangan dengan perusahaan semikonduktor terbesar China.
Selain itu, indikasi pemulihan ekonomi AS sendiri juga membantu penguatan dolar AS. Data-data indeks aktivitas manufaktur dan tenaga kerja AS yang dirilis lebih bagus dari proyeksi di pekan lalu.
Baca Juga: Cara Tukar Uang Rp 75.000 ke Bank Indonesia Jalur Individu
"Rupiah berpotensi tertekan hari ini di kisaran Rp 14.650 - Rp 14.850," ujar Ariston dalam riset hariannya, Selasa (8/9/2020).
Berdasarkan data Bloomberg, pergerakan rupiah pada Senin kemarin (7/9/2020) berada di level Rp 14.740 per dolar AS. Level itu menguat dibanding pergerakan jumat pekan sebelumnya di level Rp 14.750 per dolar AS.
Sementara itu, berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia, rupiah pada Senin kemarin berada di level Rp 14.754 per dolar AS. Posisi itu menguat dibandingkan pada Jumat pekan sebelumnya yang di level Rp 14.792 per dolar AS.