Suara.com - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk mengambil peran dalam mendorong pelestarian lingkungan dan pemberdayaan sosial ekonomi masyarakat melalui program-program, yang secara nyata memberikan dampak bagi kelestarian lingkungan dan kesejahteraan masyarakat.
Mengusung tema 3P, yakni Pro People, Pro Planet dan Pro Profit, Bank BRI melaksanakan program Corporate Social Responsibilit/CSR “BRI Peduli Konservasi Sungai" di 19 kota di Indonesia.
Konservasi sungai difokuskan pada sungai-sungai yang terletak di sepanjang pemukiman penduduk, yang berfungsi sebagai daerah resapan penampung air hujan dan pengaliran air.
Pada tahap pertama, program Konservasi Sungai dimulai di 8 kota besar di Indonesia, yaitu Jakarta, Bandung, Palembang, Bandar Lampung, Semarang, Banjarmasin, Denpasar dan Manado. Selanjutnya, Program Konservasi Sungai dilakukan juga di 11 tempat lainnya, yaitu Padang, Pekanbaru, Banda Aceh, Medan, Yogyakarta, Malang, Surabaya, 2 lokasi lain di Jakarta, Makassar, serta Jayapura.
Baca Juga: Bank BRI Tegaskan Komitmennya Selamatkan UMKM di Masa Covid-19
“Kenapa BRIPeduli kami arahkan untuk konservasi sungai? Karena daerah aliran sungai (DAS) berfungsi sebagai daerah resapan, daerah penyimpanan, penampung air hujan dan pengaliran air. Untuk itu, menjaga kelestarian sungai menjadi sangat penting untuk kehidupan yang lebih baik dan menjaga penyangga kelestarian lingkungan,” ujar Sunarso, Direktur Utama BRI, Jakarta, Minggu (6/9/2020).
Sunarso menjelaskan, program ‘BRIPeduli Konservasi Sungai” memiliki dua kegiatan besar, yaitu bersih-bersih sungai dan pengolahan sampah. Kegiatan bersih-bersih sungai difokuskan pada sejumlah aktivitas utama seperti pengerukan, pembersihan dan penataan sungai.
Di sepanjang sungai yang telah bersi, dibangun sarana dan prasarana seperti taman, ruang terbuka hijau, taman bermain atau area ramah lingkungan. Sarana dan prasarana yang telah dibangun akan menjadi fasilitas umum dan dimiliki secara bersama.
Sejalan dengan kegiatan penataan dan pembersihan sungai, Bank BRI juga melakukan kegiatan edukasi lingkungan sehat kepada masyarakat di sekitar bantaran sungai. Dalam pelaksanaannya, BRI juga menggandeng berbagai pihak seperti Dinas Kesehatan dan para pegiat lingkungan hidup, untuk memberikan pemberdayaan atau sosialisasi tentang lingkungan sehat kepada masyarakat sekitar.
“Kami mendorong agar sungai yang telah dibersihkan dijaga kebersihan dan kelestariannya. Karena itu keberhasilan program ini juga menjadi tanggung jawab kita bersama, baik dari BRI maupun dari masyarakat sendiri,” imbuh Sunarso
Baca Juga: Bank BRI - Kemenkop dan UKM Selamatkan UMKM Terdampak Covid-19
Adapun dalam kegiatan pengolahan sampah, BRI mengarahkan aktivitas pada pengolahan sampah menjadi uang, dimana sampah akan dipilah dan didaur ulang menjadi barang yang bermanfaat atau diolah menjadi barang yang dapat diperjual belikan.
BRI juga memberi bantuan alat pencacah sampah dan peralatan lainnya yang dapat dimanfaatkan untuk mengolah sampah.
“Kami mengedukasi masyarakat untuk tidak membuang sampah ke sungai. Sampah-sampah dapat didaur ulang dan dijadikan produk-produk kerajinan yang kreatif dan bernilai ekonomis tinggi. Hasil dari penjualan produk daur ulang tersebut bisa menjadi pendapatan bagi masyarakat,” tuturnya
Sebagai contoh, saat ini, warga di Jalan Pagarsih, Kelurahan Cibadak, Kecamatan Astana Anyar, Kota Bandung telah memiliki sungai yang bersih dan tertata rapi. Program Konservasi Sungai Pagarsih telah dimulai pada November 2019 dan selesai pada Agustus 2020.
“Kondisi sungai sebelumnya yang penuh dengan sampah, kini sudah bersih dan tertata rapih serta dimanfaatkan masyarakat Pagarsih” ungkap Sunarso.
Di pinggir Sungai Pagarsih, BRI juga membangun sarana dan prasarana seperti ruang terbuka hijau dan area taman, yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Pagarsih sebagai fasilitas umum. Konservasi Sungai Pagarsih diharapkan dapat mendorong kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap kebersihan sungai dan kebersihan lingkungan.