Tanah Warga di Kalbar Hilang Tergerus Lautan

Iwan Supriyatna Suara.Com
Senin, 07 September 2020 | 07:41 WIB
Tanah Warga di Kalbar Hilang Tergerus Lautan
Ilustrasi abrasi. [KabarMakassar.com/Saleh Sibali].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

“Dengan demikian berdiam dan tak merespon fenomena ini sama saja dengan bunuh diri. Mari kita jaga hutan dengan fungsinya, gambut dengan peruntukannya, sungai-sungainya dengan ekosistemnya, untuk kemaslahatan masa depan kita dan menjaga etika relasi manusia dengan alam,” kata Syamhudi.

Ketua Mempawah Mangrove Conservation (MMC), Raja Fajar Azansyah, menyebut panjangnya hutan mangrove di Kabupaten Mempawah 29 kilometer dari Jungkat ke Sungai duri dari adanya pesisir. Beberapa titik di wilayah Kabupaten Mempawah mengalami abrasi.

“Ini sudah terjadi sejak tahun 70-an. Mangrove yang ada pada saat ini sekitar tahun 2000,” kata Raja Fajar Azansyah.

Saat ini, msyarakat melakukan percepatan pembibitan menanam 4000 bibit mangrove. Upaya ini, salah satu cara agar pesisir Kabupaten Mempawah agar terjaga garis pantainya.

Diketahui, Mempawah Mangrove Conservation telah melakukan kegiatan sejak 2011 sampai saat ini sekitar 9 tahun. Pesisir yang dulunya tidak ada mangrove sekarang sudah semakin lestari .

"Makanya kami mengajak para kawan-kawan jurnalis, komunitas, masyarakat agar lebih perduli terhadap keadaan pesisir kita. Tidak hanya pesisir namun juga di daerah daratan agar apa agar hutan ini semakin lestari,” kata Fajar.

Berita ini sebelumnya dimuat Kabarnusa.com jaringan Suara.com dengan judul "Abrasi Laut di Kalbar Mengkhawatirkan, Banyak Tanah Warga Hilang Menjadi Lautan"

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI