Suara.com - Pemerintah menggelontorkan pembayaran uang muka (DP) tahun ini untuk vaksin corona mencapai Rp 3,3 triliun. Hal tersebut dikatakan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.
“Seluruh dana yang disiapkan Rp 37 triliun untuk program multiyear,” katanya dalam jumpa pers setelah rapat Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) di Jakarta, ditulis Sabtu (5/9/2020).
Dalam kesempatan itu, Airlangga juga mengungkapkan angka pemulihan atau recovery rate di Indonesia mencapai 71,7 persen atau lebih tinggi dari global dan angka kematian mencapai 4,2 persen.
Sementara itu, hingga saat ini beberapa kandidat vaksin Covid-19 masih dalam tahap pengujian di Indonesia, di tengah para produsen dari sejumlah negara di dunia berlomba menemukan vaksin tersebut.
Baca Juga: Jurnal Kesehatan Terkemuka: Vaksin Covid-19 Rusia Terbukti Manjur
Seperti di ketahui saat ini sedang dilakukan uji klinis fase III vaksin Covid-19 bekerja sama dengan perusahaan asal China, Sinovac dan produksinya dilakukan BUMN Bio Farma.
Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir dalam kesempatan terpisah beberapa waktu lalu mengungkapkan bahwa diperkirakan ada sekitar 160 juta warga Indonesia yang diprioritaskan mendapatkan vaksin, per orang membutuhkan dua dosis.
Apabila uji klinis usai, kandidat vaksin itu akan didaftarkan ke Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yang ditargetkan pada Januari 2021.
Selain itu, pemerintah juga mengembangkan vaksin sendiri yakni vaksin Merah Putih yang dilakukan oleh Lembaga Biologi Molekuler Eijkman.
Vaksin Merah Putih dijadwalkan bisa menyelesaikan uji coba pada hewan di akhir 2020.
Baca Juga: Ambisi Elon Musk di Jerman: Tesla Gigafactory Sampai Produksi Vaksin Corona
Setelah uji itu efektif, bibit vaksin akan diserahkan kepada Bio Farma untuk kemudian dilakukan uji prakilinis dan klinis. (Antara)