Suara.com - Transformasi yang tengah dilakukan oleh PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk sejak tahun 2016, mendapat respons positif di mata investor. Investor ritel saham BBRI melesat tumbuh enam kali lipat dalam dua tahun terakhir.
Hal tersebut diungkapkan Direktur Utama BRI, Sunarso dalam Pubex Live BRI 2020, di Jakarta, Kamis (27/8/2020).
Di tengah kondisi yang sangat menantang ini, strategi BRI tetap diarahkan untuk mewujudkan visi perusahaan di tahun 2022, yaitu menjadi “The Most Valuable Bank di Asia Tenggara dan Home to The Best Talent”.
“Untuk mencapai visi tersebut, sejak tahun 2016, kami telah memulai proses transformasi yang kami namakan BRIVolution, yang berorientasi pada transformasi digital dan culture dengan fokus pertumbuhan pada segmen mikro, kecil dan konsumer peningkatan profitabilitas pada segmen korporasi serta peningkatan sinergi perusahaan anak,” ujar Sunarso.
Baca Juga: Bank BRI Tegaskan Komitmennya Selamatkan UMKM di Masa Covid-19
Sunarso menambahkan bahwa krisis yang terjadi akibat pandemi saat ini menjadi akselerator transformasi yang tengah dilakukan perseroan.
“Maka krisis ini juga ada hikmahnya, yaitu sebagai pemercepat transformasi digital BRI. Cara kerja berubah, yang tadinya kerja di kantor tatap muka, kemudian menjadi online, maka itu butuh perubahan cara kerja, melalui digitalisasi. Itu kebetulan sudah kami lakukan” urainya.
Sunarso menjelaska, sampai saat ini, BBRI konsisten mampu memberikan value bagi pemegang saham. Sejak IPO di tahun 2003, harga saham BRI telah memberikan return kepada para pemegang saham sebesar 69x.
“Sudah menjadi tugas saya sebagai CEO BRI, untuk terus men-create dan mendeliver value secara sustainable bagi seluruh stakeholders, terutama shareholders dan masyarakat, dengan tetap fokus di segmen UMKM khususnya mikro,” pungkas Sunarso.
Baca Juga: Bank BRI - Kemenkop dan UKM Selamatkan UMKM Terdampak Covid-19