Suara.com - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) jelang akhir pekan ini diprediksi masih akan bergerak melemah setelah penutupan kamis kemarin melemah 0,59 persen di level 5.280.
Analis Binaartha Sekuritas, M Nafan Aji Gusta Utama mengatakan, berdasarkan indikator, MACD berpotensi membentuk pola dead cross di area positif. Sementara itu, Stochastic dan RSI bergerak ke bawah di area netral.
Di sisi lain, terlihat pola downward bar yang mengindikasikan adanya potensi koreksi lanjutan pada pergerakan IHSG sehingga berpeluang menuju ke support terdekat.
"Berdasarkan rasio fibonacci, support dan resistance berada pada 5.172 maupun 5.380," ujar Nafan dalam riset hariannya, Jumat (4/9/2020).
Baca Juga: Pengembalian Dana Jiwasraya Bisa Jadi Bumerang Buat Pasar Modal
Sementara itu, Director PT Indosurya Bersinar Sekuritas, William Surya Wijaya mengamati, pola gerak IHSG hingga saat ini terlihat masih betah berada dalam rentang konsolidasi. Sedangkan gelombang tekanan terlihat belum berakhir.
Selain itu, lanjutnya, masih terjadi capital outflow hingga saat ini serta fluktuasi nilai tukar Rupiah dan harga komoditas masih akan turut membayangi pergerakan IHSG hingga beberapa waktu mendatang.
"Momentum koreksi wajar masih dapat dimanfaatkan oleh para investor untuk melakukan akumulasi pembelian mengingat kondisi perekonomian Indonesia yang masih berada dalam kondisi stabil," kata William.
Adapun sejumlah rekomendasi saham yang dapat menjadi pertimbangan investor, diantaranya, AKRA, BBRI, CPIN, DOID, INTP, JSMR, LPKR, TPIA, BBCA, AALI, BBNI, UNVR, ICBP, TBIG, ROTI.
Baca Juga: Bos OJK Sebut Kondisi Pasar Modal Belum Sepenuhnya Bangkit