Suara.com - Harga minyak mentah dunia anjlok lebih dari 2 persen imbas melemahnya permintaan bahan bakar minyak di Amerika pada pekan terakhir.
Harga minyak berubah negatif setelah data mingguan pemerintah menunjukkan permintaan bahan bakar minyak lebih rendah dari pekan sebelumnya, mendorong pedagang untuk mengabaikan data persediaan minyak mentah Amerika yang bullish
Seperti dilansir Xinhua, Kamis (3/9/2020) harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Oktober 2020 turun 2,9 persen atau 1,25 dolar AS menjadi 41,51 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.
Sedangkan harga minyak mentah Brent untuk pengiriman November 2020 melorot 2,5 persen atau 1,15 dolar AS menjadi 44,43 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange.
Baca Juga: Dua Awak Kapal Tunda Tewas saat Bersihkan Tumpahan Minyak di Mauritius
Menurut laporan yang dirilis Energy Information Administration (EIA), cadangan minyak AS turun 9,4 juta barel pada pekan yang berakhir 28 Agustus. Para analis memperkirakan cadangan minyak AS turun hanya 1,2 juta barel.
Cadangan minyak AS mencapai 498,4 juta barel, sekitar 14 persen di atas rata-rata lima tahunan.
Produksi minyak AS rata-rata 9,7 juta barel per hari pekan lalu, 1,1 juta barel di bawah rata-rata pekan lalu. Penurunan produksi tak terlepas dari berlangsungnya Badai Laura di kawasan sekitar Teluk Meksiko.
Data yang lain juga memicu kekhawatiran bahwa pemulihan ekonomi dari pandemi virus corona melambat.
Perusahaan swasta AS mempekerjakan lebih sedikit pekerja dari prediksi untuk bulan kedua berturut-turut pada Agustus, menunjukkan pemulihan pasar tenaga kerja melambat akibat pandemi Covid-19 terus berlanjut dan dukungan pemerintah bagi pekerja dan pemberi kerja mengering.
Baca Juga: 25,3 Juta Orang di Dunia Positif Corona, Harga Minyak Mentah Ambles