Perusahaan Besar Diharapkan Beli Vaksin Covid-19 Buat Karyawannya

Rabu, 02 September 2020 | 17:41 WIB
Perusahaan Besar Diharapkan Beli Vaksin Covid-19 Buat Karyawannya
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dan Wakil Menteri BUMN Budi Gunadi Sadikin berjalan keluar dari pintu belakang Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Jakarta, Rabu (7/7/2020). [ANTARA FOTO/Adam Bariq]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Imbauan Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir agar pengusaha-pengushaan yang tergabung dalam Kamar Dagang dan Industri membelikan vaksin Covid-19 untuk karyawan masing-masing mendapat sambutan positif.

"Saya dapat tanggapan positif dari Kadin, di sini ada grup Lippo, grup Astra, grup Sinarmas, grup Medco, yang bukan tidak mungkin mereka juga berani untuk membeli vaksin sendiri untuk kebutuhan karyawan mereka," ujar Erick dalam konferensi pers secara virtual, Rabu (2/9/2020). 

Erick menambahkan kini tengah berkoordinasi dengan TNI dan Polri untuk persiapan distribusi vaksin Covid-19. 

"Kita harapkan, program kesehatan ini jadi sangat penting. Tapi tidak kalah pentingnya review program tambahan yang akan kita bicarakan satu dua hari ini," kata Erick Thohir.

Baca Juga: Ada Vaksin Berbayar dan Gratis, yang Gratis Buat Siapa?

Dua skema distribusi vaksin

Vaksin Covid-19 akan diberikan pemerintah kepada masyarakat dalam dua skema: berbayar dan gratis. 

Distribusi vaksin gratis akan menggunakan data kepesertaan BPJS Kesehatan dengan kriteria tertentu.

"Kita harapkan juga vaksin ini ada sendiri dua tipe macam vaksin: ada vaksin yang memang bantuan dari pemerintah melalui data BPJS Kesehatan, yang memang ada 93 juta orang yang sangat memerlukan. Sangat memerlukan," ujar Erick dalam konferensi pers secara virtual, Rabu (2/9/2020).

Tak semua pengguna BPJS Kesehatan akan diberi vaksin gratis. Masyarakat dengan tingkat daya beli tertentu harus tetap mandiri dengan membeli sendiri. Hal ini untuk mengurangi beban anggaran pendapatan dan belanja negara.

Baca Juga: Pembatasan Dilonggarkan, Kasus Corona di India Meroket Hampir 3,8 Juta

"Tapi program yang mandiri juga kita libatkan karena kita tahu banyak juga pihak-pihak yang mampu membeli. Kita tidak mau nanti beban keseluruhan ini jadi beban pemerintah," kata dia.

Vaksin Covid-19 kini sedang dikembangkan PT. Kimia Farma bekerjasama dengan  G42 Healthcare Holdings (Uni Emirat Arab) dan Sinovac (Cina).

"Baik Sinovac dan G-42 konsep vaksinasinya adalah dua kali. Kapasitas dari UEA ada 220 juta. Tapi komitmen hari ini untuk 2020 adalah 10 juta vaksin. Tahun 2021 ada 50 juta vaksin," kata Erick.

Erick mengatakan Indonesia akan mendapatkan 30 juta vaksin dan bisa diberikan kepada 15 juta orang pada akhir 2020. Masing-masing orang akan mendapatkan dua dosis vaksin (diberikan dalam rentang waktu dua pekan).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI