Suara.com - Harga minyak mentah dunia turun seiring berlanjutnya kekhawatiran pelemahan permintaan. Mengutip Xinhua Selasa (1/9/2020) harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Oktober 2020 turun 36 sen menjadi 42,61 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.
Harga minyak mentah Brent untuk pengiriman November 2020 merosot 53 sen menjadi 45,28 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange.
Kekhawatiran pelemahan permintaan mencuat seiring terus berlanjutnya pandemi virus Corona atau Covid-19. Jumlah kasus positif Covid-19 secara global mencapai 25,3 juta kasus, dengan 847.000 kasus berakhir dengan kematian.
Berdasarkan kontrak yang paling aktif diperdagangkan, harga minyak WTI naik 5,8 persen pada Agustus. Harga minyak mentah Brent meningkat 4,6 persen.
Baca Juga: Istri Ngidam Naik Kereta Minyak Pertamina, Curhatan Suami Viral
Pada saat bersamaan, produksi minyak Amerika naik 420.000 barel per hari pada Juni menjadi 10,44 juta barel per hari.
Produksi minyak di Pantai Teluk AS lebih rendah ketika perusahaan energi melanjutkan upaya untuk memulihkan platform dan kilang yang ditutup sebelum hantaman dua badai pekan lalu.
Departemen Energi AS mengatakan Cadangan Minyak Strategis Hackberry Barat di Louisiana mengalami kerusakan yang cukup parah akibat Badai Laura.
Abu Dhabi National Oil Company mengatakan, akan mengurangi pasokan Oktober sebesar 30 persen, naik dari pemotongan 5 persen pada September, seperti yang diarahkan oleh pemerintah Uni Emirat Arab untuk memenuhi komitmennya terhadap perjanjian OPEC Plus baru-baru ini.
Perkiraan pertumbuhan 2021 Jerman yang sedikit membaik dan survei pada sesi Senin yang menunjukkan kekuatan di sektor jasa China mendukung harga minyak, kata analis, tetapi rintangan untuk minyak mentah di masa mendatang tetap ada.
Baca Juga: Badai Laura Berakhir, Harga Minyak Dunia Tetap Turun
Impor minyak mentah China pada September akan turun untuk pertama kalinya dalam lima bulan karena rekor volume minyak mentah yang disimpan di dalam dan di luar importir terbesar dunia itu, berdasarkan data Refinitiv dan Vortexa.