Pedagang Batik Dapat Tambahan Modal Usaha dari BRI

Senin, 31 Agustus 2020 | 16:51 WIB
Pedagang Batik Dapat Tambahan Modal Usaha dari BRI
Veronica Sukirah pedagang batik di Yogyakarta. (Dok: Bank BRI).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

“Iya saya gunakan untuk modal usaha lagi. Makanya saya sungguh-sungguh terima kasih. Makanya kalau ketemu Presiden Jokowi dan Bapak Menteri Koperasi saya ingin mengucapkan terima kasih. Saya kaget juga dapat bantuan itu, karena saya gak pernah dapat,” urainya.

Veronica mengungkapkan ketika masih muda telah menjadi nasabah simpanan Bank BRI. Karena terjadi resesi ekonomi pada 1998, Veronica tidak lagi bisa menabung. Lalu, saat pertemuan pedagang pasar pada medio September – Oktober lalu, Veronica kembali menjadi nasabah Bank BRI.

Veronica berharap, bantuan semacam ini dapat terus diberikan bagi pedagang-pedagang kecil seperti dirinya. “Jadi bantuan ini sungguh-sungguh menolong. Sungguh berterima kasih. Jangankan untuk modal ya, sekarang masa corona itu mendapatkan bantuan berapa pun dan apa pun bentuknya sudah merasa bersyukur dan terima kasih” paparnya.

Bank BRI telah ditunjuk oleh pemerintah melalui Kementerian Koperasi dan UMKM sebagai lembaga penyalur Banpres Produktif untuk Usaha Mikro (BPUM) terbesar di Indonesia. Pada tahap pertama, Bank BRI telah menyalurkan Rp1,64 triliun kepada lebih dari 683 ribu pelaku usaha mikro di Tanah Air. Banpres ini merupakan hibah, bukan pinjaman. Pemberian bantuan ditujukan untuk tambahan modal usaha yang harapkan dapat menggerakkan ekonomi.

Direktur Utama Bank BRI Sunarso mengungkapkan saat ini BRI fokus untuk mendukung dan mendorong percepatan penyaluran berbagai stimulus dari pemerintah agar tepat sasaran, salah satunya BPUM.

"Sekarang stimulus dulu kita perlancar untuk sampai di masyarakat sesuai tujuannya. Dari situ kemudian muncul permintaan, lalu bank bisa menyalurkan kredit, dan kemudian memutar perekonomian secara sustain. Dengan demikian maka kita akan kembali lagi meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Saya kira itu yang harus jadi fokus kita sekarang,” tutup Sunarso.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI