Suara.com - Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra memprediksi pergerakan nilai tukar rupiah awal pekan ini bisa menguat terhadap dolar AS.
Menurut pengamatannya, nilai tukar rupiah mungkin masih akan mendapatkan sentimen positif dari indikasi kebijakan pelonggaran moneter yang lebih lama dan mungkin lebih agresif dari Bank Sentral AS untuk membantu pemulihan ekonomi AS.
Hal ini lanjutnya, seperti yang diungkapkan Gubernur The Fed dalam pidato di pertemuan online para pejabat bank sentral dunia Kamis pekan lalu.
Ia menambahkan, sikap The Fed ini mendorong pelemahan nilai tukar dolar AS dan bisa membantu penguatan aset berisiko termasuk rupiah.
Baca Juga: Cara Tukar Uang Rp 75.000 ke Bank Indonesia Jalur Individu
Di sisi lain, tutur Ariston, penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS bisa tertahan karena kekhawatiran potensi resesi dan penularan covid-19 yang meninggi.
"Potensi penguatan rupiah terhadap dolar AS hari ini di kisaran Rp 14.550 - Rp 14.750," ujar Ariston dalam riset hariannya, Senin (31/8/2020).
Berdasarkan data Bloomberg pergerakan rupiah pada Jumat pekan kemarin (28/8/2020) berada di level Rp 14.632 per dolar AS. Level itu menguat dibanding pergerakan kamis sebelumnya di level Rp 14.660 per dolar AS.
Sementara itu, berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia, rupiah pada Jumat pekan kemarin berada di level Rp 14.702 per dolar AS. Posisi itu menguat dibandingkan pada Kamis sebelumnya yang di level Rp 14.714 per dolar AS.
Baca Juga: Syarat Cara Penukaran Uang Baru Rp 75.000 Secara Kolektif