Suara.com - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada awal pekan ini berpotensi terkoreksi setelah pada Jumat pekan kemarin ditutup melemah 0,46 persen di level 5.346.
Analis Binaartha Sekuritas, M Nafan Aji Gusta Utama melihat, berdasarkan indikator, MACD menunjukkan sinyal positif. Meskipun demikian, Stochastic mulai menunjukkan jenuh beli atau overbought.
Di sisi lain, terlihat pola tweezer top candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi koreksi wajar pada pergerakan IHSG sehingga berpeluang menuju ke support terdekat.
"Berdasarkan rasio fibonacci, support dan resistance berada pada 5.293 maupun 5.380," kata Nafan dalam riset hariannya, Senin (31/8/2020).
Baca Juga: Didorong Modal Asing, Bos BI Sebut Nilai Tukar Rupiah Masih Terkendali
Sementara itu, Director PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan, pergerakan IHSG terlihat sedang melewati fase konsolidasi wajar.
Masih tercatatnya capital outflow hingga saat ini turut memberikan sentimen terhadap pergerakan IHSG.
"Namun mengingat kuatnya fundamental perekonomian Indonesia serta hampir siapnya Vaksin untuk Covid 19 maka peluang kenaikan IHSG masih terbuka lebar," kata William.
Adapun sejumlah rekomendasi saham yang dapat menjadi pertimbangan investor, diantaranya, AALI, SMRA, WIKA, JSMR, ASII, ROTI, CTRA, AKRA, BWPT, HJTL, HMSP, INCO, KRAS, TPIA.
Baca Juga: Aliran Modal Asing Masuk Rp 7 Triliun, Kepercayaan Asing Mulai Pulih?