Di Tengah Pandemi, Program Sejuta Rumah Jalan Terus

Kamis, 27 Agustus 2020 | 14:50 WIB
Di Tengah Pandemi, Program Sejuta Rumah Jalan Terus
Direktur Jenderal Perumahan Khalawi Abdul Hamid. (Suara.com/Mohammad Fadil Djailani).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Program satu juta rumah yang menjadi salah satu program Presiden Joko Widodo (Jokowi) ternyata masih terus berlanjut ditengah-tengah pandemi virus corona atau Covid-19.

Meski sedikit terhambat pembangunannya, pemerintah optimistis dapat membangun rumah hingga 75 sampai 80 persen dari target 1 juta rumah yang akan dibangun pada tahun ini.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Perumahan mengumumkan capaian pembangunan rumah untuk masyarakat yang ada di dalam Program Sejuta Rumah hingga 24 Agustus 2020 telah mencapai 264,457 ribu unit.

"Progress program sejuta rumah hingga saat ini sudah ada sekitar 264,457 ribu unit yang telah dibangun," kata Direktur Jenderal Perumahan Khalawi Abdul Hamid di Kantornya, Jakarta, Rabu (26/8/2020).

Baca Juga: Anies Minta Ruas Tol untuk Jalur Sepeda, Polisi Tunggu Jawaban PUPR

Dia menuturkan bahwa capaian program sejuta rumah (PSR) selama ini menunjukkan tren positif. Namun, tahun ini diperkirakan terkoreksi dikarenakan adanya sejumlah kendala.

Akan tetapi, kata Khalawi, pihaknya akan tetap terus berusaha untuk dapat mencapai target 1 juta rumah di tahun ini.

"Kita targetkan hingga akhir tahun bisa terbangun hingga 75 sampai 80 persen, khususnya yang MBR," ucapnya.

Sebelumnya Khalawi juga pernah menyatakan bahwa program Sejuta Rumah adalah hal yang efektif dalam membantu warga guna mengatasi dampak pandemi Covid-19.

Khalawi mengatakan, rumah yang layak huni membuat warga diharapkan dapat meningkatkan daya tahan tubuh dan kebersihan lingkungannya sehingga bisa terhindar dari penularan Covid-19.

Baca Juga: Hapernas 2020, PUPR Teladani Semangat Bung Hatta Sediakan Rumah Layak

“Program Sejuta Rumah ini adalah wujud nyata bahwa negara hadir untuk masyarakat agar dapat memiliki dan tinggal di rumah yang layak huni. Apalagi di masa pandemi Covid-19 ini, rumah menjadi salah satu elemen penting bagi masyarakat untuk melakukan aktifitas sehari-hari bersama keluarganya,"  kata Khalawi.

Khalawi menerangkan adanya berbagai bantuan dalam program Sejuta Rumah seperti pembangunan rumah, rumah susun, rumah khusus, rumah swadaya dan bantuan prasarana, sarana dan utilitas (PSU) perumahan dan KPR bersubsidi diharapkan dapat membuat masyarakat dapat menempati rumah yang layak.

Dengan demikian, lanjutnya, mereka bersama keluarganya dapat ikut mematuhi imbauan pemerintah untuk di rumah saja dan melakukan aktivitas seperlunya saja.

Berdasarkan data yang dimiliki Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, persentase capaian Program Sejuta Rumah masih diprioritaskan untuk pembangunan rumah masyarakat berpenghasilan rendah yakni 80 persen.

Adapun realisasi pembangunan rumah berasal dari kementerian/lembaga di luar Kementerian PUPR sebanyak 50.863 unit, Pemerintah daerah sebanyak 17,230 unit, rumah yang dibangun oleh pengembang rumah tapak sebanyak 136,137 unit.

Sedangkan pembangunan rumah untuk non MBR sebanyak 20 persen yang berasal dari pembangunan rumah tapak oleh pengembang sebanyak 48,011 unit dan rumah susun sebanyak 3.461 unit.(***)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI