Suara.com - Harga emas melonjak lebih dari 1 persen imbas tergelincirnya dolar AS menjelang pidato Chairman Federal Reserve Jerome Powell, dan ketika investor berspekulasi pada stimulus lebih lanjut untuk memitigasi dampak pandemi virus corona.
Mengutip CNBC, Kamis (27/8/2020) harga emas di pasar spot melesat 1 persen menjadi 1.948,07 dolar AS per ounce setelah jatuh ke level terendah dua pekan di awal sesi.
Sementara, emas berjangka patokan Amerika Serikat ditutup melambung 1,5 persen menjadi 1.952,50 dolar AS per ounce.
Dolar melemah 0,1 persen terhadap rival utamanya, membuat emas lebih murah bagi investor yang memegang mata uang lain.
Baca Juga: Harta Karun! 425 Koin Emas dari Zaman Abbasiyah Ditemukan di Israel
Powell akan berbicara di simposium Jackson Hole virtual, di mana dia diprediksi menawarkan lebih banyak wawasan tentang strategi The Fed tentang inflasi dan kebijakan moneter.
Risalah The Fed pekan lalu memberikan beberapa petunjuk tentang apakah pergeseran menuju kebijakan yang lebih longgar dimungkinkan dalam beberapa bulan mendatang.
Bank sentral dan pemerintah global menggelontorkan stimulus besar-besaran guna menopang perekonomian mereka dari dampak pandemi tersebut.
Ini mendorong emas melejit sekitar 28 persen sejauh tahun ini karena dipandang sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan penurunan nilai mata uang.
Investor mencermati perkembangan dalam negosiasi bantuan virus corona Amerika. Menteri Keuangan Steven Mnuchin akan menyampaikan pandangan di depan panel DPR minggu depan.
Baca Juga: Emas Masih Jadi Primadona Investasi di Masa Pandemi
Harga logam lainnya, perak meroket 3,5 persen menjadi 27,34 dolar AS per ounce, platinum naik 0,3 persen menjadi 929,91 dolar AS per ounce, dan palladium meningkat 0,9 persen menjadi 2.183,43 dolar AS per ounce.