Suara.com - Belanja iklan pada medio Januari – Juli 2020 tercatat mencapai Rp 122 triliun, namun trennya melambat dari bulan ke bulan, terutama dalam 3 bulan terakhir April, Mei dan Juni karena pandemi virus corona atau Covid-19.
Hal tersebut dikatakan Executive Director Nielsen Media (Indonesia) Hellen Katherina dalam konfrensi pers secara virtual, Selasa (25/8/2020).
"Sepanjang Januari hingga Juli belanja iklan di seluruh media mencapai Rp 122 triliun," ungkap Hellen.
Hellen menjelaskan, belanja iklan di media TV masih menjadi yang nomor satu dengan porsi mencapai Rp 88,2 triliun, media website berada di posisi kedua dengan capaian Rp 24,2 triliun, media cetak di posisi ketiga dengan Rp 9,6 triliun dan media radio di urutan buncit dengan capaian Rp 604 miliar.
Jika dilihat dari bulan ke bulan, Hellen mengatakan adanya fluktuasi belanja iklan, namun di lihat dari kuartal kedua mulai tertekan dan mengalami penurunan
"Belanja Iklan di kuartal satu masih positif, namun tertekan di kuartal kedua dan bulan Juni mulai menguat kembali," papar Hellen.
Dirinya menjelaskan pada Januari 2020, total belanja iklan baik di TV, media cetak dan digital mencapai Rp 15,3 triliun.
Capaian belanja itu naik sedikit pada bulan berikutnya sebesar Rp 17,3 triliun dan pada Maret lalu mencapai Rp 20,3 triliun.
Namun, belanja itu kemudian perlahan menurun saat memasuki April dengan ambles 14 persen atau hanya mencapai Rp 17,7 triliun, sementara bulan Mei mengalami stagnansi 0 persen di angka Rp 17,6 triliun.
Baca Juga: Cintai Diri Sendiri, Model Jepang Ini Pamer Bulu Ketiak di Papan Iklan
Kemudian pada bulan Juni turun kembali 11 persen di angka Rp 11,7 triliun dan kembali menguat pada bulan Juli dengan naik 17 persen di angka Rp 18,3 triliun.