Suara.com - Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra memprediksi pergerakan nilai tukar rupiah pada Selasa ini bisa berpotensi menguat terhadap dolar AS.
Menurut pengamatannya, penguatan indeks saham AS semalam, dengan indeks S&P 500 mencetak rekor level tertinggi baru bisa memberikan sentimen positif ke pasar keuangan Asia pagi ini.
Sentimen positif ini didukung oleh pengumuman penyuntikan plasma darah untuk perawatan pasien covid-19 disetujui oleh BPOM AS (FDA), rencana percepatan persetujuan vaksin sebelum pemilu Presiden AS oleh Trump dan penurunan laju penularan covid-19 di AS sejak pertengahan Agustus.
"Hari ini, Rupiah bisa turut menguat terhadap dolar AS dengan sentimen positif tersebut mengikuti penguatan nilai tukar emerging market lainnya. Potensi kisaran Rp 14.550 - Rp 14.750," ujar Ariston dalam riset hariannya, Selasa (25/8/2020).
Baca Juga: Usai Libur Panjang, Rupiah Melemah ke Level Rp 14.794 per Dolar AS
Berdasarkan data Bloomberg, pergerakan rupiah pada Senin Kemarin (24/8/2020) berada di level Rp 14.670 per dolar AS. Level itu menguat dibanding pergerakan Rabu pekan sebelumnya di level Rp 14.772 per dolar AS.
Sementara itu, berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia, rupiah pada Senin kemarin berada di level Rp 14.794 per dolar AS. Posisi itu melemah dibandingkan pada Rabu pekan sebelumnya yang di level Rp 14.786 per dolar AS.