Suara.com - Bank Indonesia (BI) menyebut masyarakat sangat antusias dalam mendapatkan uang peringatan kemerdekaan (UPK) Rp 75.000. Bahkan, kuota awal penukaran UPK Rp 75.000 ini sudah penuh hingga 30 September.
Kepala Departemen Pengelolaan Uang BI Marlison Hakim menerangkan, bahkan sejak dibuka pendaftaran, kuota pendaftaran UPK itu telah penuh oleh pemesan.
"Sehingga kami memahami ada kesulitan masyarakat untuk mengakses memang kuotanya sudah penuh," ujar Marlison dalam konferensi pers secara virtual, Senin (24/8/2020).
Marlison mengungkapkan, hingga saat ini pemesan yang ingin menukarkan uang kertas khusus itu sebanyak 197.454 lembar. Dari jumlah itu, lanjut dia, baru 26.834 lembar yang ditukarkan ke masyarakat.
Baca Juga: CEK FAKTA: Benarkah Uang Baru Rp 75.000 Bukan untuk Alat Pembayaran?
Maka dari itu, ia meminta masyarakat untuk tak perlu khawatir karena kuota penukaran UPK Rp 75.000 habis.
"Ini masih relatif kecil dari 75 juta baru 0,04 persen, kami katakan masyarakat tak perlu khawatir, karena masih banyak UPK yang kita edarkan kepada masyarakat," kata Marlison.
Sebelumnya, menyambut hari Kemerdekaan RI ke-75, Bank Indonesia (BI) secara resmi mengeluarkan uang pecahan khusus dengan nominal Rp 75.000 pada hari ini Senin (17/8/2020).
"Sesuai dengan usia 75 kemerdekaan Republik Indonesia uang peringatan kemerdekaan kali ini dikeluarkan dalam bentuk uang kertas dengan nilai nominal Rp 75.000," kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam peluncuran yang diselenggarakan secara virtual tersebut.
Perry menjelaskan, bahwa uang baru pecahan Rp 75.000 pada bagian depan bergambar Proklamator RI Soekarno - Hatta.
Baca Juga: Ini Sosok Anak Pakai Pakaian Adat Suku Tidung di Uang Rp 75.000
Kemudian juga ada gambar sejumlah kemajuan proyek infrastruktur yang telah dibangun seperti Kereta MRT di Jakarta, Jembatan Merah Youtefa di Papua dan Tol Trans Jawa.