Suara.com - Presiden Jokowi meminta Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan untuk mendongkrak naik pertumbuhan ekonomi pada kuartal ketiga 2020.
"Saya minta Pak Menko Maritim yang bisa mendongkrak pertumbuhan ekonomi kita di kuartal ketiga," ujar Jokowi dalam arahan rapat terbatas mendengarkan Laporan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional dalam Youtube Sekretariat Presiden, Senin (24/8/2020).
Kata Jokowi, selain konsumsi domestik, investasi juga menjadi satu kunci perekonomian Indonesia agar kembali pulih.
"Kuncinya selain konsumi domestik, hanya 1 yang penting lagi, jangan sampai investasi tumbuhnya minus di atas 5 persen, karena kemarin kita tumbuh berapa? minus 8, usahakan betul-betul bisa di (digenjot), kalau nggak bisa plus, jangan sampai minus di atas 5," ucap dia.
Baca Juga: Jokowi Kantongi Komitmen 290 Juta Vaksin, Jika Berlebih Bisa Dijual ke Luar
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengakui, sudah berkomunikasi dengan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia untuk memastikan target investasi di kuartal ketiga diangka Rp 213 triliun.
Menurut Jokowi, jika angka tersebut terealisasi penuh, dapat mendongrak perekonomian domestik.
"Tadi malam saya udah ngomong banyak dengan kepala BPKM pak Bahlil sudah menyanggupi sanggup pak Rp 213 triliun, ini betul-betul terealisasi, agar mendongkrak growth kita karena itu satu kuncinya, untuk meningkatkan ekspor sulit pasarnya, konsumsi domestik daya beli juga," kata dia.
Tak hanya itu, Kepala Negara menyebut laporan penerimaan pajak pada bulan Juli stuck atau tidak bergerak.
Bahkan, konsumsi masyarakat yang juga tidak bisa tumbuh lebih tinggi terkendala aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Baca Juga: Sering Dikritik Media Asing soal Corona, Jokowi Pesan Ini ke Kabinetnya
"Informasi ke bapak ibu semua penerimaan pajak di bulan Juli mulai stuck lagi, tidak gini tapi gini, ini menunjukkan daya beli masyarakat sudah mentok lagi karena terkendala misalnya restoran hanya buka 50 persen, tempat wisata, okupansi hotel juga belum bisa tinggi," ucap dia.