Suara.com - Harga emas dunia perlahan mulai turun ke level terendahnya dan menjadi penurunan mingguan kedua berturut-turut pada perdagangan akhir pekan lalu.
Penurunan harga logam mulia ini karena kembali menguatnya nilai tukar dolar AS dan kebangkitan kembali aktivitas bisnis AS yang mengurangi daya pikat emas.
Mengutip CNBC, Senin (24/8/2020) harga emas spot turun 0,2 persen menjadi 1.939 dolar AS per ounce, setelah turun lebih dari 1 persen menjadi 1.910 dolar AS. Sedangkan emas berjangka patokan AS menetap tidak berubah pada 1.947 dolar AS.
Sepanjang pekan lalu, harga emas sudah turun 0,3 persen dan harga telah turun tajam dari harga 2.000 dolar AS yang dicapai awal pekan lalu.
Baca Juga: Kacamata Berlapis Emas Mahatma Gandhi Terjual Rp 5 Miliar di Inggris!
"Harga emas telah mengalami minggu seperti 'roller-coaster' di tengah posisi lemah, perjanjian paket stimulus tertunda, kenaikan dolar AS dan kurs riil," kata Analis Standard Chartered Suki Cooper.
Dolar naik 0,6 persen terhadap saingannya, membuat emas lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.
"Kami melihat beberapa data ekonomi yang lebih baik dari perkiraan dalam beberapa aspek, namun jelas masih ada kekhawatiran terkait pandemi, terkait dengan situasi ketenagakerjaan,” kata David Meger, Direktur Perdagangan Logam di High Ridge Futures.
Sementara itu harga logam lainnya seperti perak turun 1,9 persen menjadi 26,71 dolar AS per ounce tetapi naik secara mingguan sebesar 1 persen. Platinum datar di 917,61 dolar AS per ounce. Paladium turun 0,2 persen menjadi 2.177 dolar AS per ounce.
Baca Juga: Harga Sabu di Jateng Lebih Mahal dari Emas! Kok Masih Banyak yang Mau Sih