Suara.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengakui infrastruktur di Indonesia masih tertinggal jauh jika dibandingkan dengan negara lain.
Sri Mulyani menyebut, infrastruktur di Pulau Jawa dan Luar Jawa sudah cukup banyak. Sayangnya, di beberapa daerah pembangunan infrastruktur di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi hingga Papua belum merata.
"Mungkin sudah banyak yang menikmati fasilitas mobilitas lewat jalan-jalan tol cepat, tapi itu baru beberapa contoh dari pencapaian infrastruktur. Kita gap infrastrukturnya masih jauh," kata Sri Mulyani dalam sebuah webinar yang ditulis, Jumat (21/8/2020).
Bendahara Negara ini pun meminta, masalah infrastruktur ini juga harus diselesaikan jika Indonesia ingin masuk ke jajaran negara maju. Terlebih saat ini Indonesia masuk dalam kategori negara berpendapatan menengah atas (upper middle income country).
Baca Juga: Jokowi Pangkas Anggarkan Pembangunan Infrastruktur Jadi Rp 414 Triliun
"Terutama untuk negara yang baru saja melewati lower middle income country menjadi sedikit di atas upper middle income country sehingga kita perlu benar-benar melakukan pembangunan," tuturnya.
Perempuan yang akrab disapa Ani ini menuturkan, sistem sebagai negara demokratis menguntungkan bagi Indonesia.
Hal ini memberi ruang bagi semua pihak untuk memberikan kritik dan masukan demi menciptakan kesejahteraan, institusi yang baik, ketegasan hukum hingga birokrasi yang bersih, efisien dan transparan.
"Apa legacy yang ingin Anda lihat di masa depan? Saya ingin melihat semua anak bangsa memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan akses layanan publik, kesehatan, pendidikan dan infrastruktur yang bagus, didukung dengan institusi yang bagus, baik di level pemerintah, BUMN maupun swasta," kata mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini.
Baca Juga: Politeknik PU Selenggarakan Seminar Online Terkait Dunia Infrastruktur