Suara.com - PT Pertamina (Persero) melalui Marketing Operation Region III, mencatat kenaikan konsumsi BBM (Bahan Bakar Minyak) hingga pertengahan Agustus 2020.
Berdasarkan realisasi, konsumsi BBM pada masa transisi tatanan baru tahap II di wilayah MOR III, yakni Provinsi DKI Jakarta, Banten dan Jawa Barat ini telah mencapai 91 persen dari konsumsi pada masa normal, yakni periode Januari – Februari 2020 sebelum pandemi Covid-19.
Unit Manager Communication Relations & CSR MOR III Eko Kristiawan mengungkapkan, untuk wilayah MOR III, BBM jenis Gasoline (Premium, Pertalite, Pertamax, Pertamax Turbo), konsumsi masyarakat hingga pertengahan Agustus 2020 konsumsi rata-rata harian telah mencapai 23.808 Kilo Liter (Kl) per hari.
Ini mencerminkan konsumsi BBM masyarakat mulai mendekati kondisi normal, yakni sekitar 91 persen dari normal 26 ribu Kl per hari.
Baca Juga: Konsumsi BBM Masa Transisi Tatanan Baru Berangsur Normal
Kondisi normal adalah konsumsi rata-rata harian pada periode Januari-Februari 2020 yakni kondisi sebelum pandemi Covid-19 diumumkan di Indonesia dan pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang mengharuskan masyarakat beraktivitas dari rumah.
Sedangkan, konsumsi BBM jenis Gasoil (Biosolar, Dexlite dan Pertamina Dex) telah mencapai 8.281 KL per hari, atau telah mencapai 85 persen dari konsumsi harian rata-rata pada kondisi normal periode Januari-Februari sekitar 9.811 Kl.
"Sejak Pemerintah memberlakukan masa transisi tatanan baru tahap I pada Juni 2020, terutama untuk wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya, konsumsi BBM baik gasoline maupun gasoil berangsur meningkat," ujar Eko dalam keterangannya, Jumat (21/8/2020).
Diantara wilayah MOR III, konsumsi BBM sudah mulai menggeliat di wilayah Ciayumajakuning (Cirebon, Indramayu, Majalengka dan Kuningan).
Di mana konsumsi rata-rata hariannya terhadap BBM jenis Gasoline pada bulan Agustus sudah mencapai 109 persen dari konsumsi normal. Yakni, konsumsi normal sekitar 1.700 KL, sementara pada Agustus sudah mencapai 1.900 KL.
Baca Juga: Truk Pertamina Meledak di Medan Diduga karena Penyelewengan 'Kencing' BBM
Sementara untuk BBM jenis Gasoil, kenaikan konsumsi di Ciayumajakuning sudah mencapai 93 persen dari konsumsi kondisi normal.